Tersangka Menyesal Bunuh Teman Sendiri Karena Tersinggung

id Bunuh Teman

"Kami berdua memang berasal dari Kabupaten Bima, hanya beda desa saja, saya kenal dia sejak tinggal satu kos,"
Mataram, (Antara NTB) - Tersangka berinisial IK (22), asal Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, menyesali telah membunuh teman satu kamar kosnya yakni Bunyamin (25), karena merasa tersinggung saat mendengar ucapan korban.

Pertengkaran mulut yang berujung maut itu terjadi pada Senin (19/1), sekitar pukul 14.00 WITA, antara IK dengan Bunyamin yang diketahui tinggal satu kamar kos di Perumahan Pagesangan Indah, Kecamatan Mataram.

"Kami berdua memang berasal dari Kabupaten Bima, hanya beda desa saja, saya kenal dia sejak tinggal satu kos," katanya kepada wartawan, Rabu.

Ia mengaku dirinya saat itu berani menusuk korban karena terpancing emosi mendengar ucapannya. "Saya sakit hati saja dengan ucapannya yang waktu itu mengancam untuk membunuh saya," ujarnya.

Namun, saat ini IK menyesali perbuatannya itu setelah mengetahui Bunyamin tidak dapat tertolong akibat pendarahan yang dialaminya. "Saya lepas kendali karena terlalu emosi mendengar ucapannya. Saya tidak menyangka dia meninggal," katanya.

Kabid Humas Polres Mataram AKP I Wayan Suteja kepada wartawan membenarkan bahwa IK telah menyesali perbuatannya. Namun, kata dia, IK tetap menjalani proses hukum sesuai dengan perbuatannya.

"Pengakuan IK mungkin saja bisa meringankan hukumannya, tergantung pengadilan yang nanti akan memutuskan," ucap Suteja.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kasus tersebut sementara ini masih dalam pemeriksaan penyidik Polsek Mataram, baik pelaku maupun para saksi. Namun, sementara ini IK dititip di Polres Mataram.

Suteja menjelaskan bahwa langkah itu dilakukan agar tidak memicu emosional antarkeluarga kedua belah pihak karena keduanya diketahui berasal dari dua desa yang kerap terjadi konflik.

"Mereka ini berasal dari dua desa yang memang kerap terjadi perkelahian antarkampung di Bima, jadi agar tidak memicu perbuatan yang bersifat kriminal maka pelakunya kami amankan di Polres Mataram," kata Suteja.

Upaya lain yang dilakukan oleh Polres Mataram terkait kasus tersebut, pihak kepolisian telah mengundang sesepuh yang berasal dari Kabupaten Bima untuk memediasi keluarga kedua belah pihak agar mengambil jalan damai.

"Kami sudah melakukan mediasi dengan pihak keluarganya, saat jasad Banyuman dijemput di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram pada Senin (19/1) malam," ujarnya. (*)