Sumbawa Barat (Antara NTB) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah intansi terkait dalam rangka antisipasi dini bencana.
Rapat koordinasi (rakor) yang digelar di Taliwang, Sumbawa Barat, Rabu, dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Sumbawa Barat W Musyafirin yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa Barat.
"Rakor kebencanaan ini sengaja digelar sebagai bagian dari upaya antisipasi dini terhadap kemungkinan terjadinya bencana," kata Kepala Sekretariat BPBD Sumbawa Barat Mukhlis DM, ketika dihubungi dari Mataram.
Rakor tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran BPBD Sumbawa Barat, yakni 48 orang personil satuan pemadam kebakaran (Satdamkar), 31 orang anggota satuan tim reaksi cepat (TRC), dan 22 orang staf sekretariat BPBD Sumbawa Barat.
Kegiatan rakor itu, kata Mukhlis, selain diisi dengan pemantapan dari Kepala BPBD, juga diisi dengan penyampaian materi tentang sejarah pembentukan BPBD dan kursus kilat tentang pemantauan dan reaksi cepat dalam kondisi bencana.
"Rakor sehari ini diharapkan bisa semakin memantapkan kesiapan BPBD sebagai garda terdepan dalam antisipasi dan penanggulangan bencana di daerah," ujarnya.
BPBD, lanjutnya, sejauh ini sudah memetakan daerah-daerah rawan bencana di Sumbawa Barat dan jenis bencana yang potensial terjadi di daerah tersebut.
Tim dari badan terkait selalu melaksanakan pemantauan 24 jam di daerah-daerah rawan bencana.
Bencana yang sering terjadi di Sumbawa Barat, antara lain banjir dengan wilayah rawan, yakni di Kecamatan Brang Rea dan Taliwang, bencana puting beliung rawan terjadi di Kecamatan Poto Tano dan Brang Rea, tanah longsor rawan terjadi di Brang Rea dan Kecamatan Sekongkang, serta bencana kebakaran yang rawan terjadi di seluruh kecamatan. (*)