Madiun (ANTARA) - Petugas Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota menangani "gesekan" atau bentrok antarpesilat dari perguruan pencak silat berbeda yang kembali terjadi di Kota Madiun, Jawa Timur.
Kapolres Madiun Kota AKBP Agus Dwi Suryanto, Minggu mengatakan gesekan terjadi di Jalan Trunojoyo, Kota Madiun. Imbas dari kejadian itu hingga Minggu malam, puluhan petugas dari Polres Madiun Kota dan TNI setempat masih bersiaga di lokasi kejadian.
"Kami masih menangani kasus ini lebih lanjut. Petugas kepolisian dan TNI masih disiagakan agar suasana sekitar kondusif," ujar AKBP Agus kepada wartawan.
Menurut dia, berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, gesekan terjadi seusai kegiatan halal bihalal yang dilakukan pesilat Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda di daerah Ponorogo.
Saat arah pulang masuk ke Kota Madiun, di lokasi kejadian yang merupakan basis perguruan silat lainnya, tiba-tiba terjadi gesekan tanpa sebab yang jelas. Akibat gesekan tersebut, terjadi bentrok berupa aksi saling lempar batu dari kedua massa.
Melihat aksi lempar batu itu, polisi yang mengawal dan menjaga rombongan perguruan silat pulang dari kegiatan halal bihalal langsung melerai sehingga tidak sampai menimbulkan kerusakan parah pada permukiman warga setempat dan menimbulkan korban.
Kapolres menambahkan, guna mengantisipasi gesekan susulan, sejumlah aparat kepolisian dan TNI setempat masih bersiaga di lokasi kejadian.
Pihaknya mengimbau warga Madiun, utamanya kepada para anggota perguruan pencak silat, untuk saling menahan diri dan tidak menjadikan masalah pribadi sebagai penyulut keributan antar-organisasi yang memicu gangguan kamtibmas.
"Kami mengimbau para pendekar masing-masing perguruan saling menahan diri dan menjaga Kota Madiun yang kita cintai dan banggakan ini agar tetap kondusif," katanya.
Baca juga: Pelatih timnas silat klarifikasi kisruh perihal rumor WO Bayu Lesmana
Baca juga: Hasil Pencak silat SEA Games 2023: Indonesia raih 2 emas
Selain penjagaan di lokasi kejadian, lanjutnya, polisi juga melakukan peningkatan patroli di simpang-simpang jalan guna mengantisipasi kegiatan-kegiatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56