Pembangunan jalur Puncak II terbentur pembebasan tanah

id cianjur, bakertrans kemenhub,jalur puncak II, solusi macet puncak, macet puncak,Bogor, wisata puncak bogor

Pembangunan jalur Puncak II terbentur pembebasan tanah

Kepala Badan Kebijakan Transportasi (Bakertrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Gunung Hutapea.(ANTARA/Ahmad Fikri). (Ahmad Fikri)

Cianjur (ANTARA) - Kepala Badan Kebijakan Transportasi (Bakertrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Gunung Hutapea mengatakan jalur Puncak II yang selama ini dinilai sebagai solusi macet di jalur utama Puncak, sulit dikabulkan karena terkendala pembebasan tanah.

“Untuk pelebaran jalan Puncak utama sudah tidak memungkinkan, sehingga butuh alternatif seperti jalan tol maupun non-tol yang melawati perkebunan milik pemerintah, tapi kesulitan terbesarnya ada di pembebasan lahan warga yang dilalui jalur alternatif,” katanya di Cianjur Rabu.

Sesuai dengan fungsi Baketrans dalam Perpres 23 tahun 2022 dan PM No 17 Tahun 2022, ungkap Gunung, kebijakan yang telah dan akan dirumuskan pihaknya melibatkan stakeholder dan akademisi sehingga kebijakan yang akan direkomendasikan diketahui pemilik resiko serta menghasilkan kebijakan yang berkesinambungan.

Sosialisasi kebijakan bidang lalu lintas dan sarana angkutan jalan, perlu dilakukan dengan tujuan agar warga sekitar dan masyarakat yang melintas maupun akan melintas di Jalan Raya Puncak-Cianjur, mendapat gambaran mengenai kondisi lalu lintas serta kendaraan yang sesuai dengan keadaan jalan.

"Termasuk solusi yang akan dilakukan terkait macet-nya jalur Puncak, hasil kajian akan dilaporkan dan segera dilakukan pembangunan sebelumnya akan dilakukan sosialisasi. Saat ini solusi yang akan diajukan adalah cable car atau kereta gantung di jalur Puncak," katanya.

Sementara warga Cianjur, berharap rencana pembangunan jalur Puncak II dapat segera terkabul sebagai solusi satu-satunya untuk mengatasi macet parah di jalur utama Puncak, terutama saat akhir pekan dan libur panjang hari besar keagamaan.

"Kalau kami sebagai pelaku usaha berharap jalan Puncak II dibangun, sehingga jarak tempuh kami ke sejumlah pasar di Jabodetabek dapat sampai tepat waktu, tidak terjebak lagi macet di jalur Puncak saat libur atau hari besar keagamaan," kata supliyer sayur mayur di Kecamatan Pacet, Ruswandi.

Hal senada terucap dari petani bunga hias di Kecamatan Cipanas dan Sukaresmi, mereka berharap jalur Puncak II segera dibangun sebagai solusi satu-satunya ketika terjadi macet parah di jalur utama Puncak seperti usai lebaran.

Baca juga: Pemkab Bogor perbanyak desa wisata
Baca juga: DPRD minta Pemkot Bogor mengkaji dampak ekonomi revitalisasi Otista


"Kami berharap jalur Puncak II dibangun karena ini solusi yang tepat bagi pelaku usaha, kami sempat baca cerita program pembangunan jalur Puncak II sudah masuk ke program nasional, sehingga kami minta segera diwujudkan," kata petani bunga di Kecamatan Cipanas, Eken Sukendar.