Sumbawa Barat (Antara NTB) - Puluhan hektare tanaman padi di Kecamatan Brang Rea, Sumbawa Barat, terserang hama wereng coklat.
Kepala Kantor Cabang Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian (Dishutbuntan) Brang Rea, Rahmawaty, di Taliwang, Senin, mengatakan total lahan tanaman padi yang terserang mencapai 40 hektare.
"Yang paling parah terserang sekitar 6 hektare di Desa Beru dan Seminar Salit," katanya.
Serangan hama tersebut, kata Rahma, terdeteksi menyerang tanaman padi pada umur 60 hari pascatanam atau pada fase pembungaan. Varietas yang umumnya diserang hama tersebut antara lain ciliung, ciherang dan cigelis.
"Karena itu kami telah merokemendasikan penggantian varietas untuk musim tanam berikutnya dengan benih impari 13 atau varietas lain yang relatif tahan serangan penyakit," ujar Rahma.
Dalam kondisi parah, lanjutnya, serangan wereng coklat bisa membuat tanaman padi mati. Pihak KCD langsung melakukan langkah penangan awal dengan penyemprotan massal secara swadaya dengan petani.
Penyemprotan awal dilaksanakan dengan interval waktu selang sehari, dilanjutkan dengan interval satu minggu dan terakhir dengan interval dua minggu.
Langkah penanganan lanjutan melibatkan TNI dari Kodim 1607 Sumbawa dan Koramil Brang Rea, Bidang Pertanian Dishutbuntan, pendamping Upaya Khusus (Upsus) program swasembada pangan untuk wilayah NTB dari Jakarta serta petani.
"Kami telah mendapat bantuan berupa alat semprot dan pestisida serta insektisida melalui program Upsus tanaman padi," imbuhnya.
Dikatakannya, selain serangan hama wereng coklat, tanaman padi di Kecamatam Brang Rea yang merupakan lumbung beras Sumbawa Barat, juga diserang penyakit busuk leher yang disebabkan jamur. Sampai minggu kemarin, KCD setemlat mencatat penyakit dimaksud telah menyerang tanaman padi sekitar 1 hektare.
"Kami juga telah melakukan langkah penanganan untuk penyakit tersebut. Setelah empat kali penyemprotan kondisi tanaman yang diserang sudah menunjukkan perbaikan," kata Rahma. (*)
Puluhan Hektare Tanaman Padi Terserang Wereng Coklat
"Yang paling parah terserang sekitar 6 hektare di Desa Beru dan Seminar Salit,"