Pemilih milenial NTB mencapai 2,1 juta jiwa pada Pemilu 2024
Suhardi Soud menjelaskan partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 di NTB berada di angka 82,75 persen. Sehingga minimal angka partisipasi itu harus berada di situ. Bagaimana cara berada di angka itu? Maka jawabannya adalah keterlibatan secara aktif pemilih milenial ini.
“Karena mereka adalah pemilih dominan maka harus di bombardir dengan informasi-informasi tentang pentingnya kita melaksanakan pemilu, pentingnya mereka terlibat dalam pemilu dan pentingnya mereka memikirkan masa depan bangsanya dengan menggunakan hak pilihnya pada saat hari H pencoblosan," katanya.
Sementara Ketua Bawaslu NTB Itratif menuturkan bahwa Gerakan Cerdas Memilih ini adalah gerakan yang sangat luar biasa dan harus terus dimasifkan maupun di viralkan sehingga ini menjadi sebuah kesadaran yang muncul dari generasi milenial.
Peran generasi Z khususnya di pengawasan tahapan penyelenggaraan pemilu sangat penting. Terlebih mereka juga sangat akrab, sangat ramah dengan media sosial. Sementara jika dilihat sekarang ini kecenderungan memakai medsos sebagai sarana politik yang efektif dan banyak dilakukan oleh partai politik dan pasangan calon.
Oleh karena itu generasi milenial ini sangat penting untuk mendapatkan informasi kemudian mengontrol informasi apakah informasi itu positif atau hoaks sehingga mereka bisa menyimpulkan mana yang bisa diteruskan atau di-takedown termasuk menghapus dari konten-konten yang ada, terangnya.
Bawaslu dalam setiap sosialisasinya juga terus mengajak para generasi muda ini menjadi bagian dari gerakan pengawasan, sahabat Bawaslu, teman Bawaslu dan mitra Bawaslu. "Kami sangat yakin dengan keberadaan generasi muda ini bisa membantu melawan hoaks yang banyak beredar atau tersebar di media sosial," katanya.
Baca juga: IPO sebut Erick Thohir kuat untuk Pilpres 2024
Baca juga: PDIP sesalkan pernyataan Denny akibatkan spekulasi politik
Kepala LPP RRI Mataram Yanto mengatakan pemilu harus berjalan sukses, pemilu haru berjalin aman dan lancar serta pemilu menjadi tanggung jawab bersama. Terdapat tiga kriteria pemilu berjalan sukses yakni tingginya partisipasi pemilih, berjalan lancar, aman, tertib tanpa ada ekses apapun dan melahirkan pemimpin-pemimpin yang cerdas, berkualitas dan pemimpin yang berkualitas.
"Inilah yang menjadi sasaran gerakan cerdas memilih sehingga para pemilih kita benar-benar cerdas memilih para wakil-wakilnya dan pemimpin-pemimpinnya berkualitas bukan hanya memilih karena janji-janji," katanya.