Mataram (ANTARA) - Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram, Nusa Tenggara Barat, menerima hasil audit kerugian negara kasus dugaan korupsi proyek pengadaan barang dan jasa di Desa Kedaro, Kabupaten Lombok Barat.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Mataram Ida Bagus Putu Widnyana di Mataram, Jumat, membenarkan bahwa pihaknya menerima hasil audit tersebut dari Inspektorat Lombok Barat.
"Iya, sudah kami terima, nilai kerugiannya mencapai Rp258 juta," kata Widnyana.
Kerugian negara tersebut, kata dia, muncul dari sejumlah pekerjaan fisik yang dikerjakan swakelola oleh tim pelaksana kegiatan (TPK) bersama masyarakat desa. Ada juga berasal dari dugaan pekerjaan fisik yang diduga fiktif.
"Proyek yang diduga bermasalah itu berjalan pada tahun anggaran 2017 dan 2018," ujarnya.
Meskipun sudah mendapatkan hasil audit, dia mengatakan bahwa penyidikan masih berjalan pada pemeriksaan saksi.
"Kalau sudah selesai pemeriksaan, nanti akan ada ekspose (gelar perkara)," ucap dia.
Kejari Mataram menangani kasus tersebut berdasarkan adanya laporan masyarakat. Laporan itu merupakan tindak lanjut temuan audit Inspektorat Lombok Barat.
Dengan adanya temuan tersebut, pihak inspektorat pernah melakukan penagihan. Namun, hal itu tidak dilakukan pihak desa.
Desa Kedaro pun tercatat mengelola anggaran pada tahun 2017 sebesar Rp961,79 juta, sedangkan pada tahun 2018 sebesar Rp1,26 miliar.
Berita Terkait
Kejaksaan periksa tujuh saksi kasus korupsi proyek Desa Kedaro Lombok Barat
Selasa, 21 Februari 2023 19:04
Kejari Mataram ungkap penyidikan korupsi proyek di Desa Kedaro Lombok Barat
Selasa, 10 Januari 2023 17:57
Polisi limpahkan kasus pungli Desa Buwun Sejati Lombok Barat ke inspektorat
Rabu, 2 Oktober 2024 13:19
PLN siap dukung kesiapan BUMN dalam membangun The Mandalika Lombok
Rabu, 25 September 2024 22:22
Polisi temukan potensi kerugian korupsi dana desa Rp300 juta di Lombok Barat
Senin, 23 September 2024 17:25
Progres pembangunan Bendungan Meninting di Lombok Barat capai 91,12 persen
Minggu, 22 September 2024 14:08
Disperin NTB gandeng pondok pesantren latih wirausaha fesyen
Kamis, 19 September 2024 11:37
DAFA ajak berpolitik santun di Pilkada Lombok Barat 2024
Selasa, 17 September 2024 6:19