Dinsos Mataram siapkan posko antisipasi dampak puncak kemarau

id mataram,ntb,Kemarau panjang di Lombok, Beras Lombok, Gora, Lombok

Dinsos Mataram siapkan posko antisipasi dampak puncak kemarau

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram Sudirman. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah menyiapkan posko penanganan potensi dampak bencana sebagai langkah antisipasi puncak musim kemarau yang diprediksi pada Agustus-September 2023.

"Posko antisipasi dampak puncak kemarau sudah kita siapkan di kantor kami, termasuk berbagai logistik untuk bantuan kebutuhan pokok," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram Sudirman di Mataram, Jumat.

Hal itu disampaikan menyikapi pernyataan dari pihak BMKG yang meminta agar setiap daerah memberikan atensi terhadap puncak ancaman El Nino di Indonesia yang diprediksi terjadi pada Agustus-September 2023.

Menurutnya, selama ini dampak puncak kemarau di Kota Mataram, khususnya terkait dengan kekurangan air, belum pernah terjadi. Namun hal yang harus diantisipasi saat musim kemarau adalah potensi bencana kebakaran.

Apalagi Kota Mataram merupakan kota yang padat penduduk. Bahkan dalam bulan Juli 2023 sudah ada tiga bencana kebakaran. Pertama di Karang Baru, kedua di Cilinaya, dan ketiga di Bertais. "Untuk tiga lokasi bencana kebakaran itu, sudah kami berikan bantuan kebutuhan pokok, seperti beras, mi instan, air mineral, biskuit, minyak, selimut, tikar, dan lainnya," kata Sudirman.

Dikatakan, untuk penanganan cepat terhadap korban bencana di Mataram, keberadaan posko kebencanaan itu sangat membantu sebab dalam posko tersebut sudah ada petugas sosial yang disiagakan selama 24 jam. "Jadi kapanpun terjadi bencana, baik itu bencana kebakaran, gelombang pasang, gempa, banjir, dan lainnya, bisa cepat terlapor, di asesmen, dan kita berikan bantuan," katanya.

Asesmen setelah bencana, kata Sudirman, dimaksudkan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan korban saat itu, selain kebutuhan pokok. Jika akibat bencana menyebabkan rumah korban rusak berat, kata dia, berarti mereka butuh tenda untuk tinggal sementara, tikar, peralatan dapur, dan lainnya. "Apalagi jika korban memiliki bayi, balita, atau lansia, kita harus cepat tanggap memenuhi kebutuhan mereka," katanya.

Baca juga: BPBD Mataram imbau warga hemat gunakan air
Baca juga: Masyarakat jaga daya tahan tubuh cegah penyakit musim kemarau


Sementara terkait dengan kerusakan fisik, pihaknya bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti BPBD, Dinas PUPR, serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. "OPD-OPD tersebut akan bergerak melakukan penanganan sesuai dengan tugas pokok masing-masing. Kalau kita prioritas untuk kebutuhan pokok," katanya.