KAI operasikan CCTV Analytic cegah pelaku kriminal masuk stasiun

id PT KAI,Cctv,Commuter,KAI Jabodetabek

KAI operasikan CCTV Analytic cegah pelaku kriminal masuk stasiun

Arsip Foto - Sejumlah penumpang keluar dari gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek di Stasiun KA Manggarai, Jakarta, Senin (24/4/2023). VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba menyebutkan kepadatan penumpang KRL Jabodetabek sejak H+1 hingga H+2 Lebaran didominasi pengguna musiman yang memanfaatkan waktu liburnya untuk bersilaturahmi dengan kerabat ataupun berwisata ke sejumlah tempat di Jabodetabek, seperti Kota Tua, Monas, Kebun Raya Bogor, dan sejumlah obyek wisata lainnya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU

Jakarta (ANTARA) -

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter mengoperasikan CCTV Analytic untuk mencegah pelaku kriminal masuk stasiun di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
"Sistem CCTV Analytic merupakan inovasi KAI Commuter dalam menjaga keamanan dan kenyamanan para penggunanya," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan yang disampaikan di Jakarta, Rabu.

Dalam sistem ini, kata dia, kamera dapat merekam wajah seluruh pengguna yang masuk ke stasiun untuk dijadikan database. Selain merekam wajah, sistem ini juga bisa menganalisis hal lain seperti pakaian yang dikenakan atau barang bawaan lainnya yang bisa dijadikan database pada proses analisis dan pencarian dengan sistem CCTV Analytic ini. "Jika terdeteksi dan terdapat kecocokan wajah ataupun hal lainnya, sistem ini akan memberikan notifikasi saat terekam saat akan masuk ke stasiun," katanya.

Selain itu, hasil laporan rekaman video maupun foto dari korban atau yang berasal dari media sosial atas wajah pelaku tindak kriminal juga dimasukkan ke database sistem ini. "Dengan sistem ini database yang dimasukkan bisa berasal dari sumber video atau foto pada rekaman kejadian yang viral di media sosial," kata Anne.
Dengan penelusuran menggunakan sistem CCTV Analytic ini, KAI Commuter telah mengungkap sejumlah kasus tindak kriminal yang dilaporkan oleh para pengguna. Seperti maling sepeda, tas dan sepatu serta pelaku tindak asusila dan tindak kriminal lainnya.
KAI Commuter juga berharap keberanian dari korban maupun saksi untuk bertindak melawan pelaku dan melaporkannya kepada pihak berwajib. "Kami juga siap memberikan dukungan penuh untuk melindungi dan mendampingi korban dalam melanjutkan proses hukumnya kepada pihak berwajib," Anne.

Baca juga: Ketua MPR Bamsoet meminta seleksi pegawai BUMN diperketat
Baca juga: Uji coba LRT mulus dan siap beroperasi

KAI Commuter terus mengimbau kepada seluruh pengguna untuk tetap memperhatikan situasi di sekitar mereka. "Diharapkan dengan adanya sistem ini serta inovasi-inovasi dan usaha yang dilakukan KAI Commuter dapat memberikan layanan yang lebih baik lagi dan dapat mencegah kejadian tindak kriminal di dalam Commuter Line maupun di area stasiun, " kata Anne.