Jakarta (ANTARA) - Konser "Gemuruh Musik ASEAN 2023" yang diselenggarakan di Anjungan Sarinah, Jakarta pada Rabu malam, merupakan upaya pemerintah untuk mengenalkan rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN kepada generasi muda.
"Harapannya anak muda menjadi paham dengan penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN yang akan digelar di Jakarta pada 5—7 September 2023," ungkap Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong di Jakarta pada Rabu.
Usman menyebut, konser tersebut diadakan untuk "membumikan" ASEAN kepada kalangan anak muda dengan cara yang asyik dan disukai anak muda. Konser tersebut diisi oleh penyanyi dari Indonesia, yakni Dikta Wicaksono dan Idgitaf. Selain itu, ada juga penampilan memukau dari grup tari Filipina yang mempertunjukkan Tari Tinikling.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kerja Sama Politik dan Keamanan ASEAN Rolliansyah Soemirat menuturkan bahwa sudah sepatutnya masyarakat Indonesia bangga karena Indonesia tahun ini menjadi Ketua ASEAN.
“Teman-teman harus bangga karena dengan Indonesia menjadi ketua, kita punya peran membentuk agenda dan rencana ke depan apa yang bisa dilakukan ke depan untuk tumbuh bersama dan makmur bersama,“ ungkap dia.
Pantauan di lokasi, anak-anak muda sudah memadati Anjungan Sarinah sejak pukul 16.00 WIB, meskipun konser baru dimulai pukul 18.30 WIB. Lydia Rahmayeni (20), seorang remaja putri asal Ciledug, mengaku sangat ingin menyaksikan penampilan sang idolanya, Idgitaf. Bersama tujuh orang temannya, Lydia datang ke kawasan Sarinah menggunakan transportasi MRT.
"Saya memang mau datang sejak awal, biar bisa duduk di tangga anjungan, tapi ternyata sudah penuh juga, antri pula. Padahal baru jam setengah lima sore," ungkap Lydia.
Kendati pun demikian, Lydia tidak patah semangat. Ia rela mengantri agar dapat menyaksikan penampilan idolanya. "Tetap semangat dong. Saya fan Idgitaf. Jadi harus nonton konsernya," kata Lydia.
Diketahui, Sarinah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang digagas oleh Bapak Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno, untuk mewadahi kegiatan perdagangan produk dalam negeri serta mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Adapun misi besar tersebut diwujudkan melalui pembangunan Gedung Sarinah di Jl. M. H. Thamrin, Jakarta. Peresmian Gedung Sarinah pada 15 Agustus 1966 sekaligus menandai kehadirannya sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia.
Baca juga: Richard Marx akan tampil "full band" di Jakarta
Baca juga: Grup iKON bocorkan bakal gelar konser di Indonesia
Kemudian, dengan mengemban amanat Presiden Soekarno, Sarinah harus menjadi pusat perdagangan dan promosi barang-barang produksi dalam negeri, terutama hasil pertanian dan perindustrian rakyat, hingga saat ini Sarinah terus menjunjung tinggi komitmen mendukung kemajuan produk-produk usaha kecil, menengah dan koperasi.