Sampai sekarang sudah ada puluhan karya yang berhasil dibuat. Peminatnya datang dari berbagai kalangan, mulai dari pemuda, pejabat, hingga kolektor pernah membeli lukisannya. Bila hari berkunjung ke salah satu tempat nongkrong di Sembalun, akan ditemui terpampang pada dinding kedai-kedai di sana.
Pada suatu kesempatan ketika ia sedang melakukan pameran di salah satu hotel di Pulau Lombok. Lukisannya berhasil memikat perhatian banyak pengunjung, baik itu lokal maupun mancanegara. Suatu kehormatan baginya mendapat apresiasi untuk karya seninya.
Dalam salah satu lukisan yang berjudul "Kebebasan Materil" seorang pemuda tampa sehelai benang ditubuhnya mengepalkan tangan seakan menyatakan bahwa ia tidak membutuhkannya. Sorot matanya menunjukkan kemarahan.
Tergurat pada garis-garis di dahinya, rasa kesal yang teramat dalam kepada keadaan dunia saat ini. Keadaan di mana semua orang berlomba memperkaya diri dengan pakaian mewah dan aksesoris mahal penuh dengan ambisi mengejar keinginan yang takkan ada habisnya.