Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengimbau para pemerintah daerah untuk menggencarkan promosi wisata kesehatan atau health tourism, untuk menarik perhatian masyarakat memanfaatkan fasilitas yang ada di dalam negeri.
“Promosi ini penting karena kami mendapatkan data lebih dari 600 ribu atau hampir dua juta masyarakat domestik selama pandemi lalu berobat ke luar negeri, 80 persen ke Malaysia dan Singapura,” kata Sandiaga di Jakarta, Senin.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Sandi dalam konferensi pers “The Weekly Breif With Sandi Uno” yang disiarkan secara daring dari Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Menurut Sandi, kebiasaan masyarakat yang lebih memilih berobat ke luar negeri harus diubah karena saat ini fasilitas kesehatan di rumah sakit dan keahlian tenaga medis dalam negeri juga sudah mumpuni. “Berobat cukup dalam negeri saja baik alasan sakit ataupun kebugaran kesehatan karena bisa lebih hemat,” kata dia.
Di menyebutkan, menurut inventaris data yang didapatkan instansi nya nilai belanja kesehatan yang dikeluarkan 600 ribu warga Indonesia ke luar negeri selama pandemi lalu mencapai 11 miliar Dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp180 triliun.
“Bayangkan besar sekali bukan total lost kita,” kata dia.
Pada kesempatan tersebut Sandiaga Uno mengaku bahwa sangat mengapresiasi atas perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara dalam konteks wisata kesehatan ini.
Pemerintah Kota Medan mencanangkan program “Medan Health Tourism” untuk menumbuhkan keyakinan masyarakat setempat bahwa berobat lebih baik ke medan tidak perlu ke luar negeri.
Wali Kota Medan Muhammad Bobby A Nasution mengatakan, sebanyak 200 ribu lebih masyarakat Medan kabupaten kota lainnya di Sumatera Utara tercatat memilih berobat ke Malaysia dan Singapura dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini.
Baca juga: Menparekraf menegaskan pariwisata IKN dikelola bersama masyarakat adat
Baca juga: Menparekraf ucapkan banyak doa jelang pendaftaran capres/cawapres
Dari jumlah tersebut, ia menyebutkan, pihaknya mencatat lebih dari Rp6 triliun nilai ekonomi yang masuk ke luar negeri. Padahal semestinya tidak terjadi mengingat ada 12 rumah sakit dengan fasilitas kesehatan unggul berdiri di Medan ini. “Jadi salah satu target dari program Medan Health Tourism ini yaitu menyelamatkan separuh dari total lost (Rp6 triliun) tadi masuk ke kas kota medan,” kata dia.