Polda NTB buru PNS pengedar sabu-sabu

id Kasus narkoba

Polda NTB buru PNS pengedar sabu-sabu

Ilustrasi - Petugas menunjukkan stiker "STOP NARKOBA". (AntaraNews) (1)

"Inisialnya SK, dia PNS yang menjabat sebagai Kepala Cabang Dinas Dikbud Kecamatan Lingsar"
Mataram (Antara NTB) - Aparat Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat memburu seorang pria berstatus pegawai negeri sipil (PNS) karena diduga telah mengedarkan narkoba jenis sabu-sabu.

"Inisialnya SK, dia PNS yang menjabat sebagai Kepala Cabang Dinas Dikbud Kecamatan Lingsar," kata Direktur Resnarkoba Polda NTB melalui Kanit II Subdit II AKP Agus Dwi Ananto di Mataram, Kamis.

Awalnya SK yang merupakan seorang warga asal Dusun Bug-bug Utara, Desa Bug-bug, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok barat, yang kerap dilaporkan warga setempat melakukan pesta narkoba di kediamannya.

Sehubungan hal itu, Subdit II Ditresnarkoba Polda NTB melakukan penggerebekan pada Rabu (23/3) siang di kediamannya. Saat penggeledahan yang disaksikan warga setempat, SK melakukan perlawanan dan berhasil melarikan diri.

Namun untuk meyakinkan dugaan pihak kepolisian bahwa yang bersangkutan kerap mengedarkan narkoba, pihak kepolisian melakukan penggeledahan di dalam rumahnya.

Polisi menemukan sejumlah narkoba yang diduga narkoba jenis sabu-saabu seberat 0,5 gram yang disimpan dalam dua klip plastik bening di dalam kamar pribadinya.

Selain itu, barang bukti yang menguatkan SK diduga sebagai pengedar, yakni ditemukannya sejumlah klip plastik bening yang berceceran di bawah tempat tidurnya.

"Kita juga menemukan seperangkat alat isap lengkap di dalam kamarnya, barang itu semuanya sudah kami amankan," kata mantan Kasat Reskrim Polres Mataram itu.

Sehubungan hal tersebut, kini SK masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda NTB karena terjerat kasus narkoba. Bahkan, pihak Subdit II Polda NTB juga telah berkoordinasi dengan Polres Lombok Barat terkait DPO narkoba tersebut.

"Kita sudah koordinasi dengan Polres Lombok Barat untuk membantu dalam pencarian SK di lapangan," ucapnya. (*)