Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengajak aparatur sipil negara, khususnya perangkat kelurahan dan kecamatan, cakap (melek) teknologi informasi dan berinovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa perangkat kelurahan dan kecamatan ini menjadi ujung tombak pembangunan di daerah karena mereka berhadapan langsung dengan warga.
Oleh karena itu, pihaknya meminta perangkat desa untuk aktif memanfaatkan media sosial dalam rangka melayani serta menampung masukan dan saran dari masyarakat. Selain itu, perangkat kelurahan dan kecamatan juga tertib administrasi agar semua kegiatan bisa terdokumentasikan dengan rapi dan bisa makin diketahui oleh masyarakat secara luas.
Dengan adanya aplikasi-aplikasi administrasi di setiap kelurahan maupun kecamatan, yaitu sistem informasi administrasi kelurahan (Siakel), menurut dia, pengelolaannya akan lebih efisien dan terjangkau, serta waktu yang ada bisa digunakan untuk melayani masyarakat.
"Pasalnya, dengan berbasis online (daring) ini, lebih mudah mengarsip kegiatan-kegiatan yang ada di kelurahan dan kecamatan. Ketika arsip itu akan digunakan, bisa lebih mudah mencarinya," kata dia.
Salahudin berharap sekretaris kelurahan bisa menjadi komandan terkait dengan penerapan aplikasi administrasi kelurahan tersebut dan lurah bisa lebih sering turun langsung ke lapangan untuk menyapa masyarakat. Tanpa masyarakat, kata dia, banyak kegiatan pembangunan di daerah yang diinformasikan melalui kelurahan dan kecamatan akan lebih susah mencapai sasaran.
Baca juga: APTIKNAS anjurkan BSI terbuka ke publik terkait serangan siber
Baca juga: Indonesia butuh investasi TIK untuk capai ekonomi kuat 2045
"Misalnya, terkait kebersihan dengan tenaga pegawai DPUPR dan Dinas Lingkungan Hidup yang terbatas namun jika masyarakat bergotong royong atau kerja bakti maka kondisi masalah dapat diselesaikan lebih efisien dan efektif," katanya.