Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan proyek penataan pedestrian Jalan Pejanggik tahap dua senilai Rp3,4 miliar sudah mencapai 85 persen, sehingga ditargetkan rampung lebih cepat dari kontrak.
"Kontrak proyek tersebut berakhir pada minggu kedua Desember 2023, tapi dengan melihat realisasi kemungkinan akan selesai pada November 2023," kata Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setda Kota Mataram Miftahurrahman, di Mataram, Senin.
Proyek penataan pedestrian tahap dua dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna jalan itu, dimulai dari depan Gramedia sampai SPBU Pejanggik atau sekitar 600 meter.
Menurutnya, selain dilakukan penataan pedestrian, dengan anggaran Rp3,4 miliar yang bersumber dari APBD Kota Mataram itu, juga untuk pemasangan tanda rambu di atas trotoar, pemasangan aksesori bagian bawah pohon, dan pemasangan kursi taman sekitar 50 titik lebih.
"Sekarang tinggal penyelesaian penataan di dekat SPBU Pejanggik yang merupakan titik akhir pedestrian yang kita tata tahun ini," katanya pula.
Dia menambahkan, percepatan pengerjaan proyek tersebut diyakini tidak mengurangi kualitas, sebab sejak awal pelaksanaan telah dilakukan pengawasan dengan dengan melibatkan konsultan untuk mengawasi hasil pekerjaan.
"Pengawasan dimaksudkan untuk mengontrol pengerjaan sesuai dengan konsep dan desain pekerjaan yang sudah ditetapkan atau tidak," katanya lagi.
Namun demikian, ujarnya pula, untuk memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan sebelum dilakukan serah terima proyek atau PHO (provisional hand over) dari rekanan ke pemerintah, akan dilakukan pengecekan langsung ke lapangan.
Baca juga: Satpol PP Lombok Tengah meminta caleg patuhi Perda Keindahan Tata Kota
Baca juga: Ombudsman NTB sebut kenaikan tarif parkir diikuti perbaikan tata kelola
Pengecekan akan dilakukan bersama tim monitoring yang berasal dari berbagai unsur di antaranya dari Kejaksaan, Inspektorat, bagian pengadaan barang dan jasa (PBJ), dan lainnya. Dari hasil turun itulah nantinya, akan didapatkan catatan-catatan sementara dari hasil pengerjaan untuk dilakukan kajian dan evaluasi terhadap rekanan.
"Insya Allah sebelum PHO atau bulan depan (November, Red), kami akan lihat dan cek hasil pekerjaan. Jika sesuai, barulah PHO bisa dilakukan," katanya lagi.