Sebanyak tiga sekolah di Buleleng Bali meraih penghargaan moderasi beragama

id Moderasi beragama,Toleransi beragama,Menteri agama 2014,Kebebasan beragama,Kekerasan beragama,Singaraja bali

Sebanyak tiga sekolah di Buleleng Bali meraih penghargaan moderasi beragama

Menteri Agama Periode 2014-2019, K.H Lukman Hakim Saifuddin yang juga pencetus program moderasi beragama memberikan penghargaan sekolah moderasi kepada SMAN 1 Seririt, SMKN 1 Singaraja dan SMKN 3 Singaraja. ANTARA/IMBA Purnomo

Singaraja (ANTARA) - Sebanyak tiga sekolah di Kabupaten Buleleng, Bali, meraih penghargaan sebagai sekolah moderasi pada Festival Moderasi Beragama Bali Utara yang digagas Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja.

"Kami memberikan penghargaan sebagai upaya memberikan apresiasi terhadap sekolah-sekolah yang telah menjunjung tinggi nilai-nilai multikultur, toleransi dan saling menghargai perbedaan," kata Pimpinan Projek Moderasi Beragama STAHN Mpu Kuturan Singaraja Komang Agus Widiantara di Singaraja, Minggu.

Tiga sekolah yang meraih juara yakni SMAN 1 Seririt, SMKN 1 Singaraja dan SMKN 3 Singaraja.

Menurut dia, sekolah adalah salah satu rumah moderasi yang sudah seharusnya menerapkan prinsip-prinsip menghargai perbedaan, utamanya terkait moderasi beragama. Adapun program moderasi beragama merupakan program salah satu program penting yang saat ini terus dikampanyekan oleh STAHN Mpu Kuturan Singaraja sebagai salah satu perguruan tinggi keagamaan negeri satu-satunya di Bali bagian utara.

Agus menerangkan, berbagai permasalahan atas nama agama tidak bisa dihadapi semata-mata dengan pendekatan keamanan. Namun, dalam implementasi di lapangan, program itu memerlukan cara-cara berbasis pada aksi dan gagasan.

"Moderasi beragama adalah model tafsir keagamaan yang dianggap tepat sebagai 'narasi bandingan' terhadap narasi-narasi yang menjustifikasi penggunaan kekerasan atas nama agama," kata dia.

Sekolah-sekolah yang mendapatkan penghargaan sebagai sekolah moderasi di Kabupaten Buleleng sebelumnya telah diseleksi dan dilakukan kerja sama komitmen dalam upaya secara konsisten dan kontinu melaksanakan berbagai program moderasi.

"Sekolah yang terpilih tersebut, bukan hanya terkait bagaimana mereka secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip perbedaan dan moderasi beragama, tetapi komitmen untuk mengembangkan program-program moderasi di lembaga pendidikan masing-masing," katanya.

Adapun sekolah moderasi merupakan salah satu bagian dari Festival Moderasi Beragama Bali Utara yang bertujuan terus menggaungkan dan mengkampanyekan kerukunan dan moderasi beragama di kabupaten ujung utara Pulau Dewata.

Penganugerahan sekolah moderasi tersebut langsung diberikan oleh Menteri Agama Periode 2014-2019, K.H Lukman Hakim Saifuddin yang juga pencetus program moderasi beragama di tanah air.

Festival Moderasi Bali Utara dirangkaikan dengan berbagai perayaan berupa kegiatan-kegiatan berbasis moderasi beragama di Pulau Dewata bagian utara yang difokuskan di wilayah Kabupaten Buleleng.

Baca juga: Penyuluh agama di Tomohon Sulut optimalkan moderasi beragama
Baca juga: Bangka Barat luncurkan Airlimau kampung moderasi beragama


Kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana dalam rangkaian Festival Moderasi Beragama Bali Utara adalah Rumah Moderasi Mahasiswa, "webinar" moderasi, kunjungan di tempat ibadah berbagai agama, pemilihan sekolah moderasi, penghargaan tokoh moderasi, gebyar festival moderasi beragama, dan dialog negeri bersama tokoh agama nasional.