Mataram siapkan program pelatihan 20 penyandang disabilitas

id pelaihan kerja Mataram,Pelatihan disabilitas,disabilitas

Mataram siapkan program pelatihan 20 penyandang disabilitas

Dokumen: kegiatan pelatihan keterampilan kerja bidang tata boga bagi purna pekerja migran Indonesia (PMI) dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (10/9-2023). (ANTARA/HO-Disnaker Kota Mataram)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan program pelatihan kerja bagi sebanyak 20 orang penyandang disabilitas di kota ini guna meningkatkan kecakapan dan kemampuan kerja secara mandiri.

"Sebanyak 20 penyandang disabilitas tahun ini kami berikan pelatihan tata rias. Untuk peserta, kami akan koordinasi dengan Dinas Sosial," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Senin.

Menurut dia kegiatan pelatihan tata rias kepada 20 penyandang disabilitas akan dilaksanakan bersamaan dengan pelatihan kerja menjahit dan pelatihan pangkas rambut (baber shop) bagi 80 orang dijadwalkan pada akhir November 2023.

Khusus untuk pelatihan menjahit dan pangkas rambut, sudah diumumkan secara terbuka dan animo masyarakat yang mendaftar luar biasa. Dengan syarat, calon peserta merupakan warga Kota Mataram, berusia 18-35 tahun dan tidak sedang bekerja atau mengikuti pendidikan. Untuk pelatihan menjahit dengan target kuota peserta pelatihan 40 orang yang mendaftar 126 orang, sedangkan pendaftar pelatihan pangkas rambut sebanyak 84 orang dari kuota 40 orang peserta.

"Jadi ternyata yang minat pelatihan menjahit dan pangkas rambut sangat tinggi. Tapi kalau pelatihan tata rias untuk penyandang disabilitas tidak ada syarat dan kita sudah ada sasaran dari Dinas Sosial," katanya.

Menurut dia untuk melaksanakan tiga pelatihan dengan total peserta 100 orang, telah disiapkan anggaran sekitar Rp300 juta. Besarnya alokasi anggaran untuk kegiatan pelatihan itu karena selain peserta mendapatkan teori dan praktek saat pelatihan, peserta juga akan mendapatkan berbagai alat-alat sesuai jenis pelatihan yang diikuti, ujarnya.

Baca juga: Kemensos Risma mandirikan disabilitas implementasi Rekomendasi Makassar
Baca juga: Penyandang disabilitas perlu kesempatan, kesetaraan, inklusi


Peserta yang ikut pelatihan tata rias, akan dapat seperangkat alat tata rias, begitu juga peserta menjahit dan pangkas rambut. "Bantuan alat dan perlengkapan yang diberikan itu diharapkan bisa menjadi modal membuka lapangan kerja," katanya.