Boyolali menggelar pelatihan inovasi dan higienis kuliner

id disporapar boyolali,kuliner,Peningkatan Inovasi

Boyolali menggelar pelatihan inovasi dan higienis kuliner

Kepala Disporapar Boyolali Budi Prasetyaningsih membuka pelatihan peningkatan inovasi dan higienis sajian kuliner yang digelar  di Bungalow Kecamatan Selo, Boyolali , Senin (30/10/2023). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.

Boyolali (ANTARA) - Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, di Jawa Tengah, menggelar pelatihan peningkatan inovasi dan higienis sajian kuliner yang digelar di Bungalow Kecamatan Selo, kabupaten setempat, Senin.

Menurut Kepala Disporapar Boyolali Budi Prasetyaningsih, kegiatan pelatihan tersebut diikuti sebanyak 40 orang pengelola desa wisata untuk peningkatan inovasi dan higienis sajian para pengusaha desa wisata dan dilaksanakan selama empat hari yakni Senin (30/10) ini hingga Kamis (2/11).

Pada kegiatan tersebut digelar dua hari berupa materi teori yang dilakukan di Bungalow Selo Boyolali dan dua hari selanjutnya dilaksanakan kegiatan orientasi lapangan (OL) di Kabupaten Purworejo Jateng.

"Jadi masing-masing desa wisata kuliner, harus ada yang memahami pentingnya inovasi. Inovasi kuliner yang ada di masing-masing desa wisata harus mempunyai kekhasan," kata Budi Prasetyaningsih.

Dia berharap para peserta akan memiliki kemampuan dan daya saing dengan inovasi masing-masing desa wisata di Boyolali. "Karena, sekarang kuliner harus mempunyai inovasi sehingga mempunyai daya saing dengan kuliner-kuliner yang lain. Jadi satu daerah itu, punya satu khas dan tidak sama semuanya. Kemudian menggunakan produk-produk alam yang ada di desa wisata itu," katanya.

Salah satu peserta dari Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Winarsih mengungkapkan bahwa dia senang bisa mengikuti pelatihan peningkatan inovasi dan higienitas sajian kuliner tersebut.

Baca juga: Kuliner ayam sentul harus terus populer di pasaran
Baca juga: AHM mempromosikan "Mataram culinary festival" ke tamu MotoGP


"Kami bisa menambah wawasan dan berinovasi dengan produk-produk makanan. Jadi kami bisa memiliki nilai jual. Kami inovasi jadi makanan yang bisa bernilai ekonomi. Alhamdulillah, senang banget untuk semua pelaku UMKM di Boyolali," katanya.

Sementara itu, ada empat narasumber yang memberikan materi pelatihan peningkatan inovasi dan higienitas sajian kuliner tersebut. Keempat narasumber tersebut yakni Gana Wuntu dari STIEPARI Semarang, Erna Wigati dari UNS Surakarta, Bambang Riyanto dan Chef Mulyono.