Mataram (Antara NTB) - Dua orang asesor dari UNESCO (Organisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan) Perserikatan Bangsa-Bangsa akan melakukan tinjauan lapangan ke Gunung Rinjani sebagai persiapan penilaian geopark dunia.
Kepala Bappeda NTB H Chaerul Maksul di Mataram, Kamis, mengatakan kedua asesor itu, yakni Mauricio Burlando asal Italia, dan Sojelee dari Korea Selatan. Mereka direncanakan akan meninjau Gunung Rinjani pada 18-20 Mei mendatang.
"Misi mereka mengunjungi Gunung Rinjani untuk melakukan penilaian, apakah sesuai atau tidak dengan dokumen yang disampaikan dengan kenyataan di lapangan," katanya.
Ia mengatakan, dalam kunjungannya selama tiga hari di Pulau Lombok, kedua aksesor UNESCO itu, nantinya akan melihat beberapa keanekaragaman yang dimiliki Gunung Rinjani. Mulai dari sisi geologi, biologi dan budaya.
"Gunung Rinjani memiliki banyak kelebihan, karena terdapat 22 situs geologi, delapan bilogi, dan 17 situs budaya. Bahkan, ini terbanyak di Indonesia," ucap Chaerul.
Menurut dia, persiapan menjadikan Rinjani agar bisa masuk dalam jaringan taman bumi dunia (global geopark network) sudah dilakukan pemerintah daerah. Mulai dari dokumentasi, kesiapan lapangan, dan kelembagaan maupun informasi terkait Rinjani.
"Ini misi kita yang terakhir, karena pada September 2016, UNESCO akan melakukan sidang untuk memutuskan apakah Gunung Rinjani layak atau tidak masuk dalam GGN (Global Geopark Network)," jelasnya.
Kawasan TNGR (Taman Nasional Gunung Rinjani) mencakup empat wilayah di Pulau Lombok, mulai dari Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Timur.
Salah satu pesona unggulan TNGR, adalah Danau Segara Anak yang berada pada ketinggian 2.010 meter dari permukaan laut. Danau Segara Anak berada di sebagian Gunung Rinjani yang tingginya mencapai 3.726 meter dari permukaan laut. (*)
Asesor Unesco Tinjau Rinjani Calon Geopark Dunia
"Gunung Rinjani memiliki banyak kelebihan, karena terdapat 22 situs geologi, delapan bilogi, dan 17 situs budaya. Bahkan, ini terbanyak di Indonesia"