BKKBN Sulsel studi tiru di Kampung KB Desa Dalung Bali

id BKKBN , BKKBN Sulsel, Studi tiru, Kampung KB Desa Dulung,Bali

BKKBN Sulsel studi tiru di Kampung KB Desa Dalung Bali

Suasana jajaran BKKBN Sulsel pada kegiatan diskusi dan studi tiru di Kampung KB Desa Dulung, Kecamatan Badung, Provinsi Bali. Antara/HO-BKKBN Sulsel

Makassar (ANTARA) - Jajaran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Sulawesi Selatan (BKKBN Sulsel) melakukan studi tiru di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Desa Dalung, Kecamatan Badung, Provinsi Bali.

"Kampung ini merupakan salah satu Kampung KB terbaik di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan dinobatkannya Kampung KB Dalung sebagai Juara 3 Lomba Kampung KB tingkat nasional tahun 2023," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin dalam keterangan persnya melalui Humas BKKBN di Makassar, Minggu.

Menurut dia, kesuksesan tersebut menjadi magnet tersendiri bagi Perwakilan BKKBN Sulsel menjadikan Kampung KB Desa Dalung sebagai lokus studi tiru terkait implementasi pelaksanaan dan pengelolaan Program Kampung KB.

Bersama dengan 34 orang rombongan yang terdiri dari 22 orang Kepala OPD KB Kabupaten/Kota dan 12 orang Ketua Tim Kerja lingkup BKKBN Sulsel, Keper BKKBN Sulsel melakukan diskusi mendalam tentang pengelolaan Kampung KB dan Program Dashat.

Shodiqin mengatakan, Bali sebagai provinsi dengan prevalensi stunting terendah se-Indonesia, tentu menjadi pilihan tepat bagi jajaran BKKBN Sulsel untuk belajar dan menggali informasi serta sharing pengalaman terkait pelaksanaan program Bangga Kencana dan Pencepatan Penurunan Stunting.

"Apa yang kami dapatkan nantinya dapat kami padukan dan mengimplementasikan di Sulsel, khususnya bagaimana pengelolaan Kampung KB dan Dashat,” ungkap Shodiqin.

Dia menambahkan, dengan wilayah yang sangat luas terdiri dari 24 kabupaten/kota, Sulsel memiliki banyak tantangan dalam implementasi program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.

Disebutkan angka prevalensi stunting di Sulsel yaitu 27,2 persen merujuk pada data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka ini masih jauh di atas nasional yaitu 21,6 persen dan Provinsi Bali delapan persen.

Shodiqin menyebutkan, saat ini di Sulsel telah terbentuk sebanyak 2.555 Kampung KB atau 113 persen dari target 2.243 Kampung KB. Sedang untuk Dashat baru terbentuk 647 atau 31,3 persen dari target 2.067 unit, sedangkan Rumah Dataku 682 atau 42 persen dari target 1.624.

Angka ini diakui Shodiqin tidak sebanding dengan jumlah Kampung KB yang telah terbentuk, sehingga perlu dilakukan pembelajaran ke daerah yang sukses melaksanakan program Kampung KB.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Sarles Brabar menyambut baik kunjungan itu. Menurut dia, studi tiru ini menjadi kesempatan bersama untuk saling berbagi pengalaman dan inovasi dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia.

Baca juga: Pentingnya KB dalam upaya mewujudkan keluarga sehat
Baca juga: BKKBN sosialisasikan KB dan penanganan stunting di perbatasan

.
"Misi kita adalah bagaimana mewujudkan generasi emas tahun 2045, untuk itu pemerintah menargetkan angka stunting turun 14 persen di tahun 2024, dan Bali telah mencapai angka delapan persen, Ini berkat dukungan dan kerja keras seluruh pihak yang ada di Bali," jelasnya.
Suasana jajaran BKKBN Sulsel pada kegiatan diskusi dan studi tiru di Kampung KB Desa Dulung, Kecamatan Badung, Provinsi Bali. Antara/HO-BKKBN Sulsel