Jakarta (ANTARA) - Komnas Perempuan menyebut kasus kekerasan yang menimpa seorang perempuan berinisial RA yang dilakukan oleh laki-laki berinisial LD memiliki alur kekerasan yang mirip dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Sebenarnya alur kekerasannya hampir mirip dengan KDRT karena ada ketegangan, kekerasan, lalu minta maaf, kemudian bulan madu, tension lagi, kekerasan lagi, bulan madu lagi, begitu seterusnya," kata Anggota Komnas Perempuan Theresia Iswarini saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Menurut Theresia Iswarini, kasus ini dapat dikategorikan sebagai kekerasan dalam pacaran (KDP). Berdasarkan Catatan Tahunan Komnas Perempuan, terdapat 422 kasus kekerasan dalam pacaran sepanjang tahun 2022 dan 463 kasus pada tahun 2021.
"Artinya kasus kekerasan dalam pacaran merupakan kasus yang perlu menjadi perhatian karena dalam jangka waktu dua tahun tidak ada penurunan signifikan," kata Theresia Iswarini.
Sebelumnya, beredar luas di media sosial sebuah video singkat seorang perempuan berinisial RA yang diduga mengalami kekerasan dan ancaman dari seorang aktor muda berinisial LD. Di video tersebut, terlihat LD mengeluarkan kata-kata kasar seraya mengalungkan lengan di leher RA.
Pascakekerasan yang dialaminya, RA kemudian melaporkan LD ke Polda Metro Jaya. Kasus dugaan penganiayaan itu kemudian penanganannya dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Pusat.
Baca juga: Komnas Perempuan minta Polri lindungi jurnalis dalam tugas
Baca juga: NTB menjadi sasaran kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan
Selanjutnya pada Jumat (17/11), Polres Metro Jakarta Pusat menetapkan LD sebagai tersangka atas kasus dugaan penganiayaan dan kasus pencemaran nama baik institusi Polri, serta menahannya.
Berita Terkait
Komnas ingatkan perempuan tetap kritis "princess treatment"
Senin, 2 Desember 2024 21:05
Komnas suarakan penghapusan kekerasan terhadap perempuan
Minggu, 1 Desember 2024 8:00
Penting peran pimpinan kampus lindungi Satgas PPKS
Sabtu, 23 November 2024 6:22
Penting budayawan turut edukasi pencegahan kekerasan
Jumat, 22 November 2024 4:41
Komnas Perempuan nilai pelaksanaan konvensi menentang penyiksaan masih stagnan
Rabu, 20 November 2024 4:44
Komnas Perempuan Kampanyekan JITU di Pilkada Serentak
Sabtu, 16 November 2024 5:34
Sexual violence task force needs capacity building: Commission
Selasa, 12 November 2024 4:50
Perlunya penguatan kapasitas Satgas PPKS
Senin, 11 November 2024 19:47