BKKBN Malut MoU bersama Akbid Wijaya Kusuma tangani stunting

id Stunting,BKKBN,Penanganan Stunting

BKKBN Malut MoU bersama Akbid Wijaya Kusuma tangani stunting

BKKBN menjalin kerja sama dengan Akademi Wijaya Kusuma untuk wujudkan dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) dalam penanganan stunting, Sabtu (18/11/2023). ANTARA/Abdul Fatah

Ternate (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Maluku Utara menjalin kerja sama dengan Akademi Wijaya Kusuma untuk wujudkan dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) dalam penanganan Stunting.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Malut, Nuryamin dihubungi, Sabtu, mengatakan upaya percepatan penurunan stunting tidak hanya bisa dilakukan oleh satu institusi melainkan keterlibatan kementerian, lembaga, perguruan tinggi, masyarakat, pihak swasta dan media massa juga sangat dibutuhkan.

"Hari ini kita melakukan MoU dengan perguruan tinggi. Kita melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi dalam upaya percepatan penurunan stunting," ujar Nuryamin.

Dalam percepatan penurunan stunting di Provinsi Malut, penandatanganan naskah kerjasama MoU dilakukan oleh Rektor Akbid Wijaya Kusuma Malang Kota Ternate Asnur Hi. Hukum, S,ST. M.MKes dan Kepala BKKBN Provinsi Maluku Utara Nuryamin, S.TP, MM.

Dirinya menambahkan hingga saat ini hampir seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta di Provinsi Malut telah menjalin kerja sama dengan BKKBN. Hal tersebut dalam upaya melibatkan perguruan tinggi negeri dan swasta untuk percepatan penurunan stunting di Provinsi Malut. Karena menurutnya peran perguruan tinggi dan swasta sangat besar, terutama dalam mensosialisasikan pentingnya pencegahan stunting.

"Upaya pelibatan perguruan tinggi tersebut dapat diimplementasikan melalui KKN tematik, Sebelum mereka turun akan kita bekali dengan pemahaman tentang stunting," ujar Nuryamin.

Dia mengungkapkan saat mahasiswa berada di lokasi KKN akan turut mensosialisasikan bahwa stunting harus dihindari, seperti diketahui KKN yang dilakukan perguruan tinggi tersebar di beberapa daerah. Melalui program ini mahasiswa bisa dilibatkan untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Malut.

Sementara Rektor Akbid Wijaya Kusuma Malang Kota Ternate, dalam hal ini siap untuk berkolaborasi dengan BKKBN dalam memerangi kasus stunting di Malut. Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Nopian Andusti diberi kesempatan memberi kuliah umum bagi mahasiswi Akbid Wijaya Kusuma Malang Kota Ternate. Mahasiswi yang hadir berjumlah 30 Orang. Materi yang diberikan yaitu Strategi Percepatan Penurunan Stunting Melalui Pembangunan Keluarga di Provinsi Maluku Utara.

Dalam Materinya, Deputi KSPK BKKBN menjelaskan bahwa Indonesia telah mengalami tren penurunan prevalensi stunting yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, namun masih berada di atas ambang batas standar WHO, sehingga masih berkategori darurat stunting.

Berdasarkan data SSGI 2022, prevalensi stunting Indonesia berada pada angka 21,6 persen,

Keluarga dan lingkungan sangat berperan penting dalam menciptakan generasi Remaja-Mahasiswa yang berkualitas baik, oleh karena itulah pemerintah melalui BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana) membuat program GenRe (Generasi Berencana) yaitu suatu program dimana di dalamnya terdapat informasi tentang bagaimana bertukar informasi tentang peran orang tua dalam membantu anak remajanya.

Baca juga: Dampak nikah dini, bumil usia anak banyak ditemukan di Bulukumba
Baca juga: Cegah stunting, Lapas Perempuan Mataram lakukan bakti sosial


Program itu juga untuk membantu menciptakan Generasi Remaja-Mahasiswa yang memiliki pengetahuan, bersikap dan berperilaku sebagai remaja, untuk menyiapkan dan perencanaan yang matang dalam kehidupan berkeluarga.