PSSI lakukan koordinasi dengan asprov Jatim terkait kericuhan

id PSSI,Gresik United,Deltras FC,Kericuhan Suporter, Arya Sinulingga

PSSI lakukan koordinasi dengan asprov Jatim terkait kericuhan

Arsip foto - Exco PSSI, Arya Sinulingga saat menghadiri seleksi Timnas U17 di Stadion Teladan Medan. ANTARA/Juraidi/am.

Jakarta (ANTARA) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah melakukan kordinasi dengan PSSI Asosiasi Provinsi (asprov) Jawa Timur terkait kericuhan suporter dengan pihak keamanan di Gresik.

"Kami sudah berkoordinasi dengan asprov Jawa Timur dan juga teman-teman suporter yang (berada) di Jawa timur untuk bersama-sama berkoordinasi dengan kawan-kawan di Gresik United dalam waktu dekat ini. Mungkin besok teman-teman itu akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur supaya kondisi kondusif, artinya kami saling bekerja sama," kata Komite Ad HOC PSSI Arya Sinulingga dalam keterangan resmi yang diterima pewarta, Senin dini hari.

Sebelumnya, sejumlah oknum suporter bentrok dengan pihak keamanan usai laga antara Gresik United melawan Deltras FC pada laga lanjutan putaran kedua Liga 2 Indonesia musim 2023/2024 di luar Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, Minggu (19/11) sore.

"Timbul kericuhan seperti itu (oknum suporter dan pihak keamanan), tapi kita sudah minta koordinasi (kepada) mereka supaya secepatnya membuat situasi lebih baik dengan koordinasi dengan kepolisian dan juga dengan suporter untuk mendukung kondisi sepak bola kita di Jawa timur ya semakin baik gitu," sambung Arya.

Hingga berita ini tersiar, setidaknya sepuluh orang anggota polisi dan tujuh orang suporter mengalami luka ringan akibat kericuhan.

Kerusuhan tersebut bermula saat suporter tuan rumah ingin melakukan demo di depan pintu VIP menyuarakan kekecewaan atas kekalahan tim. Namun, demo tersebut dihalau oleh petugas keamanan dan situasi makin memanas saat oknum suporter melakukan pelemparan batu.

Baca juga: Polisi dan suporter alami luka usai kericuhan di Gresik Jatim
Baca juga: Kerusuhan suporter di Malang, 127 orang tewas


Petugas yang tersulut kemudian merespons balik dengan tindakan tegas yang membuat ratusan suporter panik kemudian berlarian. Untuk mengendalikan massa, pihak kepolisan terpaksa melepas tembakan gas air mata.