Adegan bom bunuh diri tampil dalam simulasi pengamanan Pemilu di NTB

id simulasi pengamanan pemilu,adegan bom bunuh diri

Adegan bom bunuh diri tampil dalam simulasi pengamanan Pemilu di NTB

Tim Wanteror Satbrimob Polda NTB mengamankan seorang anggota kelompok teroris yang melakukan aksi bom bunuh diri dalam giat simulasi pengamanan Pemilu 2024 di Jalan Pejanggik, Kota Mataram, Jumat (24/11/2023). (ANTARA/Dhimas B.P.)

Mataram (ANTARA) - Adegan bom bunuh diri tampil dalam rangkaian kegiatan simulasi pengamanan Pemilu 2024 di wilayah Nusa Tenggara Barat.

Adegan itu diperagakan oleh personel Satuan Brigade Mobile (Satbrimob) Polda NTB sebagai penyelenggara kegiatan simulasi yang berlangsung di pusat Kota Mataram, Jumat.

Kepala Polda NTB Irjen Pol. Raden Umar Faroq yang hadir menyaksikan kegiatan tersebut mengatakan bahwa pihaknya menggelar simulasi pengamanan ini untuk melihat kesiapan dan komitmen bersama dalam mewujudkan kontestasi Pemilu 2024 berlangsung aman dan lancar.

"Dalam pesta demokrasi yang kita sama-sama laksanakan ini, Polri memiliki peran yang sangat strategis. Polri melaksanakan tugas yang langsung bersentuhan dengan objek pengamanan. Karena itu, simulasi ini digelar untuk melihat sejauh mana kesiapan personel di lapangan," kata Irjen Pol. Umar Faroq di Mataram, Jumat.

Menurutnya, segala potensi kerawanan pada momentum Pemilu dapat terjadi, seperti aksi teror maupun konflik sosial yang menimbulkan kerusuhan di tengah masyarakat.

"Karena itu, semua potensi kerawanan yang bisa saja muncul pada momentum Pemilu kami tampilkan dalam giat hari ini," ujarnya.

Dia berharap personel yang terlibat dalam pengamanan Pemilu tetap bekerja secara profesional dan mengedepankan sikap humanis di tengah masyarakat. Tidak lupa, Irjen Pol. Umar mengingatkan personelnya agar koordinasi lintas sektoral tetap terjaga.

Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Agus Bhakti yang turut hadir bersama jajaran menyatakan bahwa TNI akan selalu siap membantu Polri dalam pengamanan Pemilu 2024.

"Kita punya tujuh kodim (komando distrik militer) dan satu batalyon. Semua personel akan kami kerahkan guna mendukung pengamanan Polda NTB," ucap Brigjen TNI Agus.

Simulasi pengamanan yang berlangsung di Jalan Pejanggik, dekat Taman Sangkareang, Kota Mataram, itu pada awalnya menyampaikan adanya informasi pergerakan kelompok teroris pada masa tenang Pemilu 2024.

Atas informasi tersebut, pihak kepolisian melalui fungsi intelijen melakukan penyelidikan di lapangan dengan hasil menemukan adanya indikasi sebuah rumah yang menjadi sarang berkumpulnya kelompok teroris.

Tindak lanjut hasil penyelidikan di lapangan, tim dari Perlawanan Aksi Teror (Wanteror) Satbrimob Polda NTB langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan.

Namun, saat melakukan giat pengamanan, kelompok teroris yang diperankan oleh anggota brimob melakukan perlawanan.

Baku tembak terjadi dalam adegan yang dimainkan di pusat Kota Mataram tersebut hingga beberapa anggota kelompok teroris berhasil dilumpuhkan.

Saat hendak memastikan rumah yang menjadi tempat persembunyian kelompok teroris itu aman terkendali, terjadi ledakan bom dan muncul di balik kepulan asap seseorang yang memakai rompi bom dan mengancam kepolisian.

Tim Wanteror Satbrimob Polda NTB melihat aksi tersebut sempat memberikan peringatan kepada kepadanya untuk menyerahkan diri. Namun, peringatan itu tidak juga diindahkan.

Karena khawatir ada korban dari aksinya, Tim Wanteror Satbrimob Polda NTB memutuskan untuk melumpuhkannya. Namun, ketika dilumpuhkan, orang tersebut melakukan aksi bom bunuh diri.

Usai menampilkan aksi demikian, tim kepolisian melakukan evakuasi dan mengendalikan situasi hingga aman terkendali.