Mataram (Antara NTB) - Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram H Ridwan menyebutkan, stok blanko kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di daerah itu hampir habis.
"Saat ini kami hanya memiliki stok blangko e-KTP sekitar 1.500 keping, sementara blangko di Ditjen Administrasi dan Kependudukan (Adminduk) juga sudah limit," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin.
Ridwan--begitu pria ini akrab disapa--mengatakan, menipisnya blanko e-KTP di Ditjen Adminduk diketahui saat Dukcapil mengajukan permohonan blanko e-KPT awal Juli 2016 sekitar 3.000 keping, namun yang diberikan hanya sekitar 900 keping.
Karena itu, stok blanko di Dukcapil Kota Mataram saat ini tersisa sekitar 1.500 keping yang diperkirakan bisa mencukupi hingga dalam waktu satu setengah bulan ke depan.
"Dengan asumsi rata-rata permohonan pembuatan e-KTP setiap hari mencapai sekitar 100 hingga 150 pemohon," katanya.
Dia berharap sebelum blanko e-KTP habis, Ditjen Adminduk sudah memiliki stok yang cukup lagi untuk didistribusikan ke daerah termasuk Kota Mataram.
Sementara, lanjutnya, untuk menyiasati keterbatasan blanko e-KTP tersebut, Dukcapil Kota Mataram menerapkan kebijakan penerbitan e-KTP hanya untuk warga yang belum memiliki e-KTP.
"Sedangkan masyarakat yang ingin melakukan perubahan data terhadap e-KPT diharapkan bersabar hingga blanko e-KTP mencukupi," katanya.
Kebijakan itu, lanjut Ridwan, diterapkan karena dikhawatirkan blanko e-KTP tersebut habis, pihaknya belum mendapat kiriman blanko dari Ditjen Adminduk.
"Meskipun, jika blangko e-KTP habis dan belum mendapat kiriman dari Ditjen Adminduk, kita bisa mengeluarkan surat keterangan domisili," ujarnya. (*)
Stok Blangko E-KTP di Mataram Hampir Habis
"Saat ini kami hanya memiliki stok blangko e-KTP sekitar 1.500 keping, sementara blangko di Ditjen Administrasi dan Kependudukan (Adminduk) juga sudah limit,"