Ekosistem Mangrove Alami Tekanan Kuat

id Hutan Mangrove

Ekosistem Mangrove Alami Tekanan Kuat

Pengunjung melintasi jembatan hutan magrove di Taman Nasional Bali Barat, Buleleng, Bali. (ANTARA Foto) (1)

"Sebenarnya masyarakat tidak perlu menebang mangrove, tapi bisa dipelihara dengan baik sampai mendatangkan uang"
Mataram (Antara NTB) - Kepala Dinas Kehutanan Nusa Tenggara Barat Hj Husnanidiaty Nurdin menilai eksosistem mangrove merupakan salah satu habitat yang mengalami tekanan pembangunan cukup kuat.

"Hal itu dibuktikan dengan hasil kajian Tim Koordinasi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove pada tahun 2013 yang mencatat total luas lahan mangrove berkurang 1,1 juta hektare dalam kurun waktu 20 tahun terakhir," kata Husnanidiaty Nurdin, di Mataram.

Fakta itu diungkapkan pada acara pertemuan konsinyasi integrasi data mangrove dalam rangka penyusunan satu peta mangrove Bali-Nusa Tenggara.

Menurut perempuan yang biasa disapa Eni ini, ekosistem mangrove mempunyai berbagai fungsi penting, di antaranya sebagai sistem penyangga kehidupan, sumber pangan, pelindung pesisir, menjaga keanekaragaman hayati.

Bahkan, berkontribusi sebagai pengendali iklim global melalui penyerapan karbon.

Menyadari pentingnya fungsi mangrove, kata Eni, maka sangat tepat jika kemudian dilakukan penyusunan Peta Mangrove Nasional, khususnya di wilayah Bali-Nusa Tenggara.

Sebab, kawasan hutan mangrove di NTB, berdasarkan data Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Dodokan Moyosari, telah berkurang dari 20.234,26 hektare pada tahun 1999, menjadi 18.356,89 hektare pada 2006.

"Penyusunan peta mangrove tersebut diharapkan menjadi bukti kehadiran pemerintah dalam menyediakan data dan informasi kondisi ekosistem mangrove yang terandalkan, terpercaya dan disepakati semua pihak," ujarnya.

Eni juga berharap keberadaan Peta Mangrove Nasional akan mendukung upaya pemerintah untuk mempertahankan keberadaan dan fungsi mangrove serta merehabilitasi yang rusak pada kawasan lindung dan kawasan budi daya.

"Sebenarnya masyarakat tidak perlu menebang mangrove, tapi bisa dipelihara dengan baik sampai mendatangkan uang," ujarnya. (*)