Petugas Satpol PP Tangkap Puluhan Pasangan Mesum

id RAZIA PEKAT

Mereka yang diamankan berasal dari berbagai golongan, ada yang berstatus pacaran, ada juga yang terindikasi cewek panggilan
Mataram (Antara NTB) - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Nusa Tenggara Barat, Selasa, menangkap puluhan pasangan mesum di sejumlah tempat penginapan yang ada di Kota Mataram dan sekitarnya.

"Mereka yang diamankan berasal dari berbagai golongan, ada yang berstatus pacaran, ada juga yang terindikasi cewek panggilan," kata Kepala Bidang Penertiban Umum (Tibum) dan Ketentraman Masyarakat (Tranmas) Satpol PP NTB Tri Joko Hartono kepada wartawan di Mataram, Selasa.

Tri Joko mengatakan bahwa kegiatan pengamanan puluhan pasangan mesum ini adalah operasi gabungan yang dilaksanakan bersama dengan aparat kepolisian dari Polda NTB dan BNNP NTB.

"Kekuatan gabungan kita mencapai 130 petugas, baik dari Satpol PP NTB, Kota Mataram, Polda NTB dan BNNP NTB," ujarnya.

Puluhan pasangan mesum ini ditangkap sebagai hasil tindak lanjut adanya aduan masyarakat yang sudah merasa resah dengan kegiatan tersebut.

"Tujuan dari kegiatan ini, untuk menekan aktivitasnya (penyakit masyarakat atau pekat). Karena kegiatan semacam ini sudah tergolong mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat kita," ucap Joko.

Lebih lanjut, pasangan mesum yang terjaring dalam operasi gabungan tersebut telah didata dan diberikan bimbingan/ konseling dengan tujuan agar tidak lagi mengulangi perbuatannya.

"Kalau misalnya dia mengulangi lagi, kita akan serahkan ke panti sosial untuk dibina," katanya.

Saat disinggung terkait operasi pekat yang digelar Satpol PP NTB ini hanya menyasar pada tempat penginapan sekelas hotel melati di wilayah Kota Mataram, Joko enggan berkomentar.

Dia malahan merasa geli dengan pertanyaan yang disampaikan wartawan Antara tersebut.

"Kenapa tidak hotel berbintang, itu nanti saja," ucap Joko sambil tersenyum.

Melainkan dia berkata, operasi pekat di wilayah Kota Mataram ini adalah tindak lanjut dari kegiatan yang sebelumnya dilaksanakan pada Sabtu (12/11) lalu di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.

"Jadi ini bentuk tindak lanjut operasi gabungan yang dilaksanakan Sabtu (12/11) kemarin. Hampir 90 persen dari yang kami amankan itu urinenya positif mengandung zat narkotika," kata Joko. (*)