Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah di Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh organisasi perangkat daerah untuk membahas kebutuhan aparatur sipil negara (ASN) pada tahun 2024
"Ini untuk menindaklanjuti surat dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang kebutuhan ASN," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Tengah Lalu Firman Wijaya di Praya, Jumat.
Menurut dia, pemerintah akan membuka pendaftaran calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2024.
"PPPK untuk tenaga honorer dan CPNS untuk pelamar umum. Tapi teknis tergantung dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Kita hanya diminta mengusulkan jumlah kebutuhan," katanya.
"Batas waktu pengusulan sampai 31 Januari 2024," ia menambahkan.
Baca juga: Isi jabatan kosong, Puluhan ASN di Lombok Tengah ikuti asesmen
Baca juga: Ratusan Korpri Lombok Tengah-NTB jamin netralitas Pemilu 2024
Ia menyampaikan, pengajuan usul perekrutan pegawai akan dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah mengingat anggaran untuk belanja pegawai saat ini sudah hampir 48 persen dari total dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lombok Tengah yang sebanyak Rp2 triliun.
Menurut dia, jumlah ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah saat ini sekitar 10 ribu orang, yang terdiri atas pegawai administrasi, tenaga pendidik, dan tenaga kesehatan.
Berdasarkan jumlah pegawai yang pensiun setiap tahun, ia mengatakan, tambahan pegawai yang dibutuhkan sekitar 300 orang.
"Memang selama ini kita mendapatkan kuota paling tinggi untuk penerimaan PPPK. Kita akan diskusikan dulu dengan semua pihak, karena banyak variabel yang menjadi pertimbangan," katanya.
Walaupun pemerintah belum menetapkan masa pendaftaran calon pegawai tahun 2024, dia mengimbau warga yang hendak mengikuti seleksi untuk menjadi ASN untuk mempersiapkan diri.
"Seleksi ASN itu tetap dilakukan secara terbuka. Kita minta warga tidak percaya kepada oknum yang menjanjikan hal yang tidak baik," katanya.
Baca juga: Lombok Tengah menjadi percontohan aplikasi ASN berbasis digital