Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) bersama PT TransJakarta dan PT Food Station Cipinang Jaya menggelar pasar sembako murah di Kedaung Kaliangke, Cengkareng untuk menekan inflasi, Selasa.
Dalam kegiatan tersebut, tersedia sebanyak 1.000 paket sembako, setiap paket berisi beras lima kilogram, gula pasir satu kilogram, minyak goreng dua liter dan tepung terigu satu kilogram. Adapun satu paket yang awalnya berharga sekitar RP130 ribu, dijual Rp100 ribu.
"Kegiatan ini sebagai antisipasi inflasi di DKI Jakarta, mengingat sebentar lagi akan memasuki bulan puasa sehingga perlu dilakukan langkah-langkah intervensi oleh Pemprov DKI dalam pemenuhan bahan pokok di wilayah Jakarta," kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto saat memantau pelaksanaan Pasar Sembako murah di Cengkareng pada Selasa.
Lebih lanjut, Uus mengungkapkan bahwa pasar sembako murah tersebut merupakan tindaklanjut program Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
"Untuk kegiatan hari ini Pemkot Jakarta Barat menggelar program sembako murah bekerjasama dengan BUMD PT Transjakarta dengan harga Rp100 ribu per paket. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat membantu meringankan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan," kata Uus.
Sementara itu Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza membenarkan bahwa kerja sama tersebut ditujukan untuk mengendalikan inflasi daerah."Dalam waktu dekat ini, kita akan menyambut Ramadhan. Kami senang sekali dapat mengambil bagian dalam kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi Transjakarta sebagai BUMD untuk masyarakat sekitar," kata Welfizo.
Novi (39), warga RT 05/02 Kelurahan Kedaung Kaliangke, menyambut antusias penjualan sembako murah tersebut. Menurutnya, sembako murah sangat membantu karena saat ini harga kebutuhan pokok di pasaran harganya masih relatif tinggi.
“Sangat membantu, karena harga-harga kebutuhan sekarang mahal, kayak gula, terigu, beras juga. Malah gula pasir sekarang banyak yang kosong, susah kalau mau beli. Makanya, ada ini sangat membantu buat warga. Kalau bisa lebih banyak lagi jenis sembako yang dijual,” kata dia.Sebelumnya, Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, tingkat inflasi DKI Jakarta pada Januari 2024 terhadap Januari 2023 secara tahunan (year on year) sebesar 1,83 persen antara lain salah satunya karena kenaikan harga beras.
Baca juga: Jelang Ramadhan, PJ Bupati Lombok Timur cecek harga sembako di pasar
Baca juga: Relawan capres Ganjar lakukan program Tebus Murah Sembako untuk warga
Plt. Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta Dwi Paramita Dewi merinci bahwa berdasarkan kelompok pengeluaran, penyumbang utama inflasi tahunan di Jakarta adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau yang inflasi sebesar 5,59 persen dengan andil 1,04 persen.
"Komoditas utama pendorong inflasi tahunan pada kelompok ini adalah beras dengan andil 0,25 persen; daging ayam ras 0,10 persen; cabe merah 0,08 persen; dan sigaret kretek mesin 0,07 persen," kata Dwi dalam siaran di saluran YouTube BPS DKI Jakarta, di Jakarta, Jumat (2/2/2024).