Jakarta (ANTARA) - Produsen kendaraan komersial, Daimler Truck dan perusahaan pembangkit tenaga listrik energi bersih dari Uni Emirat Arab (UEA), Masdar menjalin kerja sama dalam bidang ekspor hidrogen hijau cair dari Abu Dhabi, UEA ke Eropa pada 2030.
Ketua Dewan Manajemen dan CEO Daimler Truck, Martin Daum dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan Daimler Truck memiliki tujuan untuk memimpin sektor transportasi berkelanjutan.
"Penyediaan energi hijau secara global adalah hal yang sangat penting untuk bisa mengurangi karbonisasi kendaraan komersial. Inisiatif kami dengan Masdar menandai langkah awal bagi kami untuk memungkinkan pasokan hidrogen hijau cair di Eropa," kata Martin.
Menurutnya, Daimler Truck berkomitmen kuat dalam menegakkan Paris Climate Agreement untuk menjadi pemimpin transportasi yang berkelanjutan.
Sebagai salah satu perwujudannya, Daimler Truck berencana membuat seluruh lini truk dan busnya menjadi netral emisi CO2 dalam berbagai operasi di seluruh pasar inti global seperti Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang pada tahun 2039.
Dalam mengurangi emisi karbon di dunia transportasi, Daimler Truck membuat strategi ganda melalui pengadaan kendaraan bertenaga hidrogen dan baterai.
Prototipe Mercedes-Benz GenH2 Truck baru-baru ini telah menyelesaikan perjalanan sejauh 1.047 kilometer melintasi Jerman dengan satu kali pengisian hidrogen cair dalam kondisi jalanan riil.
Daimler Truck juga sedang membangun armada uji coba pelanggan untuk Truk Mercedes-Benz GenH2 yang diharapkan dapat digunakan pada pertengahan tahun 2024.
Sementara itu, CEO Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi menuturkan pihaknya percaya bahwa transportasi adalah salah satu pasar yang paling strategis untuk hidrogen hijau.
Menurutnya, kerja sama dengan Daimler Truck ini berpotensi untuk mengurangi emisi CO2 secara relevan pada transportasi angkutan jalan raya di Eropa.
"Ambisi UEA adalah memberikan dukungan dalam menjadi pemimpin pasar hidrogen rendah karbon pada tahun 2031 dan hal ini juga sejalan dengan visi untuk menjadi 'penggerak pertama yang cerdas' dalam melaksanakan proyek bersama mitra yang strategis di seluruh dunia," kata Jameel.
Masdar berdiri sejak tahun 2006 dan telah mengembangkan proyek di lebih dari 40 negara dengan total kapasitas pembangkit listrik lebih dari 20 GW (Gigawatt).
Berita Terkait
Rektor UIN Sunan Ampel dikonfirmasi KPK
Senin, 17 Juni 2019 16:17
Menuju industri berbahan bakar hidrogen
Sabtu, 9 November 2024 5:40
PLN EPI dan Sembcorp bangun proyek hidrogen hijau
Rabu, 23 Oktober 2024 20:32
Suplai hidrogen hijau ke HRS PLN, PLTP Kamojang jadi yang pertama di Asia Tenggara
Jumat, 23 Februari 2024 23:24
Stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia diresmikan
Rabu, 21 Februari 2024 11:16
Pengembangan hidrogen hijau penting bagi energi berkelanjutan
Kamis, 8 Februari 2024 7:41
Kemenkeu mencatat penerimaan bea cukai Rp257,8 triliun November 2024
Rabu, 11 Desember 2024 19:43
Peningkatan kualitas dongkrak nilai ekspor produk perikanan
Rabu, 11 Desember 2024 5:57