Mataram (ANTARA) - Forum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengajak mahasiswa dan generasi Z serta masyarakat di daerah itu untuk tidak menjadi golongan putih (golput) pada pemilu 2024.
Ketua BEM Universitas Mataram (Unram) Herianto meminta mahasiswa untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan menyalurkan hak pilihnya, sebab mahasiswa harus aktif menjaga dan mengawal demokrasi.
"Ingat satu suara penting untuk keberlanjutan bangsa Indonesia. Dan kita sangat berdosa, jika tidak memilih dalam pemilu 2024," ujarnya dalam kegiatan diskusi bertajuk "Mahasiswa Ayo ke TPS" yang digelar di Kota Mataram, Selasa.
Oleh karena itu, dia mengajak mahasiswa dan generasi Z agar tidak menjadi golongan putih (golput) pada pemilu sebab pemuda berperan besar sebagai penentu dalam proses demokrasi.
Dengan gerakan menyuarakan untuk memilih pada sesama mahasiswa dan teman sebaya, menurut dia, hal ini akan membantu penyelamatan demokrasi Indonesia.
"Mahasiswa itu adalah penentu pemilu 2024 maka tugas kita adalah terus menyuarakan untuk kita memilih dan jangan golput," katanya.
Herianto juga meminta mahasiswa dan generasi Z untuk mengajak keluarga dan masyarakat di tempat tinggal masing-masing untuk datang ke TPS.
Sementara itu, Akademisi FEB Universitas Mataram A Zaenul Wafik menekankan bahwa menentukan pilihan pada pemilu 2024 adalah momentum bersejarah, sebab mayoritas pemilih di Indonesia saat ini didominasi pemilih milenial dan generasi Z.
"Jadi, demokrasi itu adalah pikiran, tanggal 14 Februari adalah momen bersejarah dan sangat urgen dalam kita terlibat maka mahasiswa jangan sampai golput," ujar Zaenul.
Menurut dia, kendati pemilu itu adalah sarana pergantian kepemimpinan nasional. Namun ketertarikan pemilih muda yang pertama kali menggunakan hak pilihnya, cenderung sangat kecil untuk datang ke TPS.
Dia mengutip survei ekonomi yang menyebutkan awarenes atau kesadaran pemilih muda pada bidang politik hanya sekitar 14 persen. Sementara 60 persen didominasi untuk bidang ekonomi, pariwisata dan traveling.
Baca juga: Menag mengajak pelajar gunakan hak pilih sesuai hati nurani
Baca juga: KPU NTB ajak warga hindari ketegangan jelang pemungutan suara Pemilu 2024
"Pemilih milenial dan muda itu umumnya mereka sangat rapuh, sementara narasi kini muncul bahwa Gen Z menjadi garda terdepan dalam pemilu, sehingga tugas dan peran aktivis kampus sangat penting untuk memberikan edukasi kepada sesama kawan dalam menggerakkan mereka menyalurkan hak pilihnya dalam pemilu 2024," ujar Zaenul.
Dia mengatakan dalam menentukan pilihan itu, sebaiknya pendekatan rasionalitas dalam memilih calon pemimpin harus dikedepankan. Selain itu, menciptakan suasana yang damai dan tidak terjebak dengan perbedaan pendapat juga harus dikedepankan.
"Mari kita tentukan saja pilihan kita, dengan memilih pemimpin yang terbaik. Cerdas memilih penting untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia ke depan," katanya.
Berita Terkait
DKPP menerima 623 aduan selama 2024
Jumat, 15 November 2024 19:30
Bawaslu NTB: Media massa pilar pengawasan partisipatif di pilkada 2024
Senin, 11 November 2024 17:16
Iran: Hasil pilpres AS 2024 tidak penting
Kamis, 7 November 2024 12:13
Harris minta pendukungnya terima hasil Pilpres AS 2024
Kamis, 7 November 2024 12:04
Donald Trump jadi Presiden ke-47 AS setelah kalahkan Harris di Pilpres 2024
Kamis, 7 November 2024 11:17
Pemimpin Asia Tenggara ucapkan selamat pada Donald Trump
Rabu, 6 November 2024 20:31
Pakar nilai potensi Trump menang besar karena ada kepenatan terhadap Biden
Rabu, 6 November 2024 15:18
Wamendagri: 1,5 juta pemilu pemula belum perekaman KTP
Selasa, 5 November 2024 16:18