Kampung Kreatif Karisma Pertamina dibangun di Karangrena Cilacap

id wisata edukasi,kampung kreatif,Kampung Kreatif Karisma Pertamina

Kampung Kreatif Karisma Pertamina dibangun di Karangrena Cilacap

Lahan budi daya tanaman cabai menjadi salah satu destinasi wisata edukasi di Kampung Kreatif Karisma Pertamina (K3P), Desa Karangrena, Kecamatan Maos, CIlacap, Rabu (28/2/2024). ANTARA/Sumarwoto

Cilacap (ANTARA) - Warga Desa Karangrena, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, berkolaborasi dengan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Fuel Terminal (FT) Maos membangun destinasi wisata edukasi dengan nama Kampung Kreatif Karisma Pertamina (K3P).

"Destinasi wisata edukasi ini sebenarnya telah diluncurkan pada tahun 2019," kata Wakil Ketua K3P Sagi di sela reaktivasi Kampung Kreatif Karisma Pertamina di Desa Karangrena Kecamatan Maos, Cilacap, Rabu.

Ia mengatakan ide pengembangan kampung kreatif tersebut berawal dari usulan salah seorang warga kepadanya yang kebetulan saat itu dipercaya sebagai Ketua RT 01 RW 06 Desa Karangrena.

Menurut dia, ide tersebut selanjutnya dikomunikasikan dengan Pertamina Patra Niaga FT Maos guna mendapat dukungan bantuan program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) dalam rangka pengembangan kampung kreatif.

"Alhamdulillah disetujui, namun setelah berjalan sekitar 1,5 bulan, berhenti karena pandemi COVID-19 dan hari ini direaktivasi. Alhamdulillah lingkungan mendorong sekali adanya kampung kreatif ini, insyaallah ke depannya bisa lebih baik lagi," kata dia yang saat ini ditunjuk sebagai Ketua RW 06 Desa Karangreja.

Baca juga: Melongok kampung kreatif JFC kenalkan budaya

Ia mengakui awalnya kampung kreatif tersebut melibatkan tiga RT di lingkungan RW 06 namun saat ini hanya satu RT yang terlibat, yakni RT 01.

Kendati demikian, dia mengatakan hal itu tidak menyurutkan semangat pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan kampung kreatif.

"Kreativitas unggulan kampung kreatif ini sebenarnya bidang budaya, khususnya karawitan yang melibatkan anak-anak, dewasa, maupun ibu-ibu rumah tangga," katanya.

Selain memberikan edukasi tentang budaya, kata dia, kampung kreatif juga menyajikan wisata edukasi berupa pertanian hortikultura, peternakan sapi, serta pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Oleh karena itu, lanjut dia, dalam reaktivasi Kampung Kreatif Karisma Pertamina juga diisi dengan kegiatan penanaman bibit cabai yang melibatkan puluhan anak dari berbagai PAUD dan TK se-Kecamatan Maos.

Ketua K3P Basith Wahib mengharapkan dengan adanya reaktivasi tersebut, Kampung Kreatif Karisma Pertamina bisa dikenal luas oleh guru-guru dan menjadi destinasi bagi sekolah untuk kegiatan luar kelas (outing class) siswa baik dari PAUD hingga tingkat SMA.

"Itu karena di sini fasilitas edukasi lengkap dari seni budaya hingga pertanian dan peternakan, dan bahkan kami juga sudah menyiapkan rumah warga sebagai lokasi homestay untuk siswa yang ingin belajar dan menginap di area kami," katanya.

Sementara itu, Supervisor HSSE and Fleet Safety FT Maos Muhammad Naufan Dzikkrurrahman mengatakan dalam reaktivasi K3P tersebut, pihaknya mengundang sejumlah pemangku kepentingan di tingkat kecamatan maupun kabupaten yang difokuskan untuk mengenalkan potensi Desa Karangrena.

Menurut dia, pihaknya bekerja sama dengan warga menyediakan sanggar budaya, gedung kesenian, fasilitas UMKM lokal, budidaya hortikultura, dan beberapa fasilitas lainnya di K3P.

"Semua itu dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan ekonomi kreatif warga setempat. Alhamdulillah peran serta warga dalam kegiatan lebih dominan, sehingga ini cukup unik karena biasanya perusahaanlah yang lebih dominan," katanya.

Dalam keterangan tertulisnya, Area Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga JBT Brasto Galih Nugroho mengatakan program K3P merupakan wujud kepedulian Pertamina dalam menjaga nilai budaya dan kearifan lokal, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Pertamina turut terlibat dalam setiap tahapan program, baik dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi, dan bahkan melakukan pendampingan rutin untuk dapat menciptakan dampak berkelanjutan di masyarakat," katanya.