Kepala Dishub (Kadishub) Jatim Nyono menjelaskan perhitungan tersebut hanya untuk pemudik yang menggunakan berbagai moda transportasi umum yang terekam di Pos Komando (Posko) "Jatim Transportation Control Center" (JTCC).
Kadishub Nyono memastikan Posko JTCC di tiap terminal bus, bandara, stasiun kereta api, dan pelabuhan penyeberangan feri maupun kapal laut wilayah Jatim telah mencatat pergerakan pemudik sejak H-7 Lebaran atau tanggal 3 April 2024.
"Sementara sampai hari ini JTCC mencatat pergerakan pemudik menggunakan transportasi umum bus sebanyak 4,01 juta jiwa, kereta api 3,3 juta jiwa dan pesawat udara 1,25 juta jiwa," ujarnya.
Sedangkan pergerakan pemudik yang menggunakan angkutan penyeberangan feri sampai hari ini tercatat sebanyak 1,24 juta jiwa, serta kapal laut 205 ribu jiwa.
Kadishub Nyono menyebut hari ini, yang merupakan H-1, sampai 9 April 2024 (besok), atau H-1 Lebaran, merupakan puncak arus mudik untuk moda transportasi umum bus, kereta api dan pesawat udara di wilayah Jatim.
"Sedangkan puncak arus mudik untuk angkutan penyeberangan feri dan kapal laut telah terjadi pada H-3 dan H-4 Lebaran pada tanggal 6 dan 7 April 2024," ucapnya.
Sementara berdasarkan analisa data Dishub Jatim tahun 2023, pergerakan pemudik yang keluar masuk Kota Surabaya pada masa angkutan lebaran selama 16 hari mulai H-7 hingga H+7 lebaran mencapai 9,11 juta jiwa.
"Prediksi kami tahun ini pergerakan pemudik di wilayah Kota Surabaya naik 5 persen. Karena tahun ini sudah lepas dari status pandemi virus corona atau COVID-19 100 persen. Sedangkan pada periode yang sama pada tahun 2023 yang tercantum di data kami masih ada sedikit COVID-19. Maka pergerakan pemudik tahun ini pasti lebih meningkat," ujar Kadishub Nyono.
Baca juga: Polres Badung Bali sebut jalur mudik Denpasar-Gilimanuk terkendali