Wali Kota Mataram mengimbau warga tak berlebihan rayakan "Lebaran Topat"

id Wali Kota Mataram,Lebaran Topat di Mataram,Lebaran topat

Wali Kota Mataram mengimbau warga tak berlebihan rayakan "Lebaran Topat"

Ilustrasi: antusias masyarakat di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mempersiapkan menu ketupat untuk merayakan tradisi "Lebaran Topat" atau Lebaran Ketupat 1445 Hijriah dirayakan pada Rabu (17/2-2024) . (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengimbau warga di kota itu agar tidak berlebihan saat merayakan "Lebaran Topat" 1445 Hijriah yang akan dirayakan pada Rabu (17/4-2024), untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Mari kita laksanakan perayaan bulan Syawal dengan tradisi 'Lebaran Topat' dengan penuh tanggung jawab bersama keluarga dan tidak merugikan orang lain," katanya di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Selasa.

Hal tersebut disampaikan wali kota sesuai menghadiri kegiatan Safari Syawal 1445 Hijriah Pj Gubernur NTB H Lalu Gita Aryadi bersama sejumlah jajaran pejabat Pemprov NTB di aula Pendopo Wali Kota Mataram.

Wali kota mengatakan, saat merayakan tradisi "Lebaran Topat" masyarakat hendaknya dapat menjaga keamanan dan menjaga anak-anak ketika berada di objek wisata terutama kawasan pantai.

Sementara untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat saat merayakan "Lebaran Topat", Pemerintah Kota Mataram sudah melakukan rapat persiapan dengan berbagai pemangku kepentingan.

Seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR, Tagana, Dinas Perhubungan, termasuk jajaran TNI/Polri.

Hal itu dimaksudkan agar kegiatan dapat berjalan lancar dan aman tanpa harus menghalangi atau menghambat kepentingan dan pelayanan masyarakat lainnya termasuk potensi kemacetan arus lalulintas.

Dengan demikian, berbagai potensi gangguan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban masyarakat selama Lebaran Topat sudah diantisipasi dan Polresta Mataram sudah menyiapkan posko terpadu pada beberapa titik objek wisata di Kota Mataram.

"BPBD juga akan membuat posko pengawasan pada 9,1 kilometer pantai Kota Mataram, dengan memprioritaskan titik-titik paling ramai pengunjung," katanya.

Seperti di Pantai Gading, Mapak Indah, Loang Baloq, Tanjung Karang, Pantai Boom Ampenan, Pantai Pura Segare, Bintaro, hingga ke Pantai Meninting.

Baca juga: Dinkes Mataram menyiagakan 11 ambulans saat perayaan "Lebaran Topat"
Baca juga: Polresta Mataram menerjunkan 800 personel pengamanan Lebaran Topat


Sementara untuk perayaan "Lebaran Topat" tingkat Pemerintah Kota Mataram, lanjut wali kota, dipusatkan di dua makam keramat yakni Makam Loang Baloq Sekarbela dan Makam Bintaro Ampenan.

Dengan berbagai proses-proses dalam perayaan tradisi "Lebaran Topat" sarat dengan kegiatan religi meliputi ziarah makam para ulama, selakaran, zikir, "ngurisan" (cukur rambut bayi) dan doa kepada Allah SWT.

Lebaran Topat adalah sebuah tradisi yang dilaksanakan masyarakat Sasak di Pulau Lombok seminggu setelah hari raya Idul Fitri. Lebaran Topat pada dasarnya merupakan "lebaran kecil" setelah Muslim selesai menunaikan puasa sunnah bulan Syawal, yaitu puasa selama 6 hari berturut-turut setelah hari Idul Fitri.

"Masyarakat hendaknya bisa mengambil hikmah dari tradisi ini, dan tidak merayakan secara berlebih," katanya lagi.