Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera melakukan penataan terhadap bangunan-bangunan tua bersejarah di kawasan Ampenan, sebagai upaya mendukung objek wisata Kota Tua Ampenan.
Wali Kota Mataram Mohan Roliskana di Mataram, Senin, mengatakan, penataan tahap pertama akan dilakukan terhadap bangunan tua di sepanjang Jalan Pabean dan Saleh Sungkar Ampenan agar menjadi satu kesatuan penataan dengan objek wisata Pantai Ampenan.
"Penataan kita lakukan dengan memperbaharui cat bangunan tua tersebut dengan warna yang senada agar bisa memberikan ciri khas tersendiri," katanya.
Hal tersebut disampaikan wali kota usai menghadiri rapat koordinasi terkait dengan penataan Kota Tua Ampenan bersama sejumlah OPD terkait diantaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), lurah dan Camat Ampenan.
Baca juga: Pemkot usulkan Rp86 miliar revitalisasi kawasan Ampenan
Wali kota mengatakan, proses pengecatan bangunan tua yang rata-rata merupakan milik pribadi warga Tionghoa tersebut bekerja sama dengan pihak ketiga.
Pihak ketiga ini merupakan salah satu perusahaan cat terbesar di daerah ini, sehingga tugas Pemerintah Kota Mataram adalah melakukan sosialisasi kepada pemilik bangunan dan menata bagian-bagian pendukung lainnya.
Misalnya jika ada bagian atap, jendela, pintu, atau tembok yang rusak, akan diperbaiki tanpa merubah bentuk asli bangunan. Setelah dilakukan perbaikan, barulah bangunan di cat seragam.
"Untuk pemilihan warna cat masih kita koordinasikan," katanya.
Baca juga: Relokasi PKL Pantai Ampenan setelah revitalisasi kawasan pantai rampung
Baca juga: Merawat cagar budaya Kota Tua Ampenan di Mataram
Selain itu, katanya, pemerintah kota juga bertanggung jawab melakukan perbaikan terhadap ornamen pendukung di kawasan tersebut. Seperti penataan pedestrian, trotoar, dan lampu jalan.
Terkait dengan itu, dalam minggu ini tim penataan kawasan Kota Tua Ampenan yang terdiri atas Dinas PUPR, Camat Ampenan, dan lurah setempat diminta segera melakukan sosialisasi kepada pemilik rumah.
"Kami optimistis, tidak ada penolakan dari pemilik sebab sebelumnya kita juga sedah melaksanakan program serupa," katanya.
Sementara Kepala Dinas PUPR Kota Mataram Lale Widiahning pada kesempatan yang sama mengatakan, kegiatan penataan kawasan Kota Tua Ampenan ditargetkan mulai minggu ini dengan tahap sosialisasi.
Baca juga: Mataram siapkan anggaran Rp9 miliar beli bangunan tua bekas Bank Belanda
Selanjutnya, untuk penataan kecil-kecil terhadap fisik bangunan yang rusak dan pembersihan telah disiapkan anggaran sekitar Rp200 juta sebagai tahap awal tim untuk bergerak.
"Tapi kalau kita hitung penataan sesuai usulan kepala daerah untuk pedestrian, trotoar, ornamen lampu, dan lainnya membutuhkan sekitar Rp1 miliar lebih," katanya.
Namun demikian, tambahnya, sebagai langkah percepatan penataan Kota Tua Ampenan, anggaran Rp200 juta akan dioptimalkan agar kegiatan pengecatan bisa segera dimulai.
"Untuk penataan fasilitas pendukung, kita kerjakan bertahap sesuai kemampuan anggaran daerah," katanya.
Baca juga: Mataram siapkan konsep pembuatan museum di Kota Tua Ampenan