Jakarta (ANTARA) - Kongres Wanita Indonesia (Kowani) membangun Masjid Wanitatama di Yogyakarta yang digagas oleh para perempuan dan terintegrasi dengan berbagai program sebagai wadah mencegah kekerasan terhadap perempuan.
"Tidak hanya sebagai tempat ibadah, masjid ini akan memiliki program-program untuk pemuliaan harkat perempuan," ujar Ketua Umum Kowani Dr Giwo Rubianto Wiyogo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dia menegaskan, masjid tersebut akan dijadikan sebagai sarana sosialisasi pentingnya peran perempuan sekaligus wadah untuk menyebarkan pengetahuan mengenai pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan.
"Masyarakat juga dapat mengakses bantuan pendampingan, konseling, dan pemberdayaan perempuan dari Indonesia Women Center," ucapnya.
Giwo menambahkan, perempuan Indonesia masih banyak yang belum memahami upaya perlindungan dan haknya, sehingga melalui masjid tersebut diharapkan para perempuan semakin tercerahkan serta dapat memahami hak dan upaya perlindungan yang bisa diakses.
Baca juga: Kowani deklarasi Gerakan Ibu Bangsa Percepatan Penurunan Stunting
Baca juga: Kowani sebut perlu kolaborasi atasi permasalahan stunting
"Ini merupakan momentum bahwa apa yang dilakukan oleh Kowani tidak hanya sekadar teori, tetapi berbuat dan dapat bekerja menghasilkan karya nyata," katanya.
Masjid Wanitatama tersebut didirikan atas kerja sama Yayasan Hari Ibu (YHI) dan Kowani dalam rangka memperingati Hari Kartini. Melalui masjid tersebut, Giwo mengajak seluruh pihak untuk berkomitmen menjadikan Masjid Wanitatama sebagai tempat yang ramah dan terbuka bagi semua orang, tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau status sosial.
Giwo juga berharap Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dapat berkolaborasi untuk melanjutkan perjuangan pergerakan perempuan di Indonesia. Perjuangan pergerakan perempuan Indonesia telah dimulai sejak 1928 di Ndalem Joyodipuran, Yogyakarta, dan berlanjut sampai saat ini.
"Kami yakin era kepemimpinan Bapak Prabowo dan Bapak Gibran Rakabuming Raka sangat dinantikan untuk menyuntikkan kembali semangat pemajuan, perlindungan dan pemberdayaan perempuan," tuturnya.