Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo menyebut perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan stunting di Tanah Air. “Kami memandang perlu adanya keterlibatan peran dunia usaha dan kemitraan dalam percepatan penurunan stunting, khususnya dalam Gerakan Ibu Bangsa, untuk percepatan penurunan stunting,” ujar Giwo dalam diskusi publik percepatan penurunan stunting yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Keterlibatan dunia usaha dalam upaya perbaikan gizi, kata dia, melengkapi dan memaksimalkan antara kapasitas Kowani dan Pita Putih Indonesia dengan pelaku dunia usaha dalam menyelesaikan permasalahan gizi.
“Permasalahan gizi tidak terlepas dari isu pangan di mana dunia usaha memainkan peran krusial mulai dari proses produksi hingga distribusi. Oleh karena itu menjadi alasan penting untuk menggandeng dunia usaha dalam upaya edukasi konsumsi makanan yang tepat melalui gizi seimbang,” ujar dia.
Kowani berkolaborasi dengan Pita Putih Indonesia untuk mengatasi permasalahan stunting di Tanah Air. Giwo mengatakan stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Baca juga: Ketum Kowani minta orang tua waspadai pelecehan seksual modus grooming
“Oleh karena itu, perlu menggerakkan kolaborasi dari dunia usaha, peran dari CSR agar bisa disalurkan untuk mendorong percepatan penurunan stunting,” kata dia. Ketua Harian Pita Putih Indonesia dr Heru Kasidi MSc mengatakan upaya penurunan stunting bukan hanya tugas pemerintah, akan tetapi juga masyarakat.
“Jumlah keluarga yang berisiko mengalami stunting cukup banyak, yakni 21,9 juta jiwa,” kata Heru.
Anggota Komisi IV DPR Luluk Hamidah mengatakan studi menyebutkan angka kematian anak yang mengalami stunting lebih besar tiga kali lipat dibandingkan anak yang memiliki gizi memadai. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan juga masyarakat untuk mengatasi permasalahan stunting itu.