Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melaksanakan asesmen dan sosialisasi pedoman pelindungan sarana prasarana objek vital strategis, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) di Bali untuk mencegah tindak pidana terorisme dan menyukseskan perhelatan World Water Forum Ke-10 mendatang.
"Ini menarik karena semua event-event dunia sudah mulai dipercayakan kepada kita, terutama di Bali, yang tentunya teman-teman di Bali ini mulai sibuk. Tentu inilah kehadiran kita menyosialisasikan aturan ini mengingat World Water Forum adalah forum sektor air terbesar di dunia," kata Direktur Pencegahan BNPT Irfan Idris dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Selain itu, ia mengatakan bahwa asesmen tersebut mengacu pada Peraturan BNPT Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang Strategis dan Fasilitas Publik dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme, sehingga setiap objek vital strategis perlu menerapkan standar sistem pengamanan sesuai aturan tersebut.
Ia berkomitmen bahwa BNPT akan terus bersinergi dengan TNI/Polri, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), maupun kementerian/lembaga terkait untuk menyukseskan World Water Forum Ke-10.
Sementara itu, Manager HSE PT. PLN Indonesia Power Heri Hermawan menyambut baik kehadiran BNPT dalam melakukan asesmen dan sosialisasi Peraturan BNPT Nomor 3 Tahun 2020.
"Teman-teman bisa paham terkait dengan paham-paham radikalisme dan penanggulangan terkait dengan terorisme itu hal yang sangat luar biasa bagi kami," katanya.
Ia menambahkan, bahwa asesmen dan sosialisasi ini menjadi sangat penting dan bermanfaat mengingat Bali akan menghadapi agenda internasional, seperti World Water Forum, yang akan dihadiri delegasi dari berbagai negara.
Baca juga: BNPT resmikan Warung NKRI Digital di Salatiga
Baca juga: tigthen anti-terrorism measures for Eid
"Bali sekarang akan menghadapi World Water Forum. Tentunya ini menjadi suatu catatan penting juga di mana kami PLN Group akan melakukan siaga terkait dengan forum tersebut," ujarnya.
World Water Forum Ke-10 akan diselenggarakan pada 18 hingga 25 Mei 2024, dan diperkirakan akan dihadiri oleh 172 negara, serta turut mengundang 33 kepala negara. Adapun seluruh kementerian/lembaga yang tergabung pada bidang Keamanan dan Kesehatan sudah mulai melaksanakan operasi pengamanan.