Mataram optimalkan irigasi perpompaan antisipasi musim kemarau

id irigasi perpompaan,Distan mataram

Mataram optimalkan irigasi perpompaan antisipasi musim kemarau

Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram HM Saleh. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengoptimalkan program irigasi perpompaan sebagai langkah antisipasi saat musim kemarau.

"Untuk irigasi perpompaan ini kami dapat bantuan dari pemerintah pusat di tujuh lokasi untuk tujuh kelompok tani," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram HM Saleh, di Mataram, Selasa.

Hal tersebut disampaikan menyikapi kondisi perubahan cuaca yang saat ini mulai masuk musim kemarau sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

Menurutnya, tujuh titik yang menjadi lokasi irigasi perpompaan itu rata-rata berada di kawasan yang rawan kekurangan air saat puncak kemarau seperti di Kecamatan Sandubaya dan Selaparang.

Hanya saja, katanya lagi, program irigasi perpompaan diberikan kepada kelompok tani yang dekat dengan aliran air sungai, karena irigasi perpompaan berfungsi untuk menyedot air sungai ke areal pertanian.

"Jadi tidak lagi pakai sumur bor, melainkan memanfaatkan potensi sumber air yang ada di sekitar lahan pertanian," katanya pula.

Lebih jauh Saleh mengatakan, selama ini Kota Mataram tidak terlalu terdampak dengan musim kekeringan seperti kabupaten/kota lainnya di NTB, sebab Kota Mataram berada di wilayah hilir sehingga potensi kekeringan sangat kecil.

"Karena itu, potensi kekeringan tidak terlalu mengkhawatirkan namun harus tetap kita waspadai dan antisipasi," katanya.

Dia mengakui, selama ini, ketika terjadi kemarau panjang lahan pertanian di Mataram khususnya di bagian utara yakni di kawasan Rembiga dan Sayang-Sayang masalahnya terjadi kekurangan air bukan kekeringan sebab berebut dengan air kolam perikanan budi daya.

Tetapi, tahun-tahun sebelumnya masalah itu sudah diantisipasi dengan pemberian bantuan sumur bor terhadap kelompok-kelompok tani di kawasan tersebut setiap tahun sebanyak 8-10 titik per kelompok.

"Tapi tahun ini, bantuan tidak lagi sumur bor melainkan irigasi perpompaan," katanya.

Namun, hingga saat ini petani masih dapat memanfaatkan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air saat musim kemarau.

"Insya Allah, Mataram masih aman bencana kekeringan," katanya lagi.