Jakarta (ANTARA) -
Sebanyak 28 peserta dari sejumlah wilayah di Indonesia mengikuti kursus Referee Evaluation Resource (Refer) System untuk penilai wasit Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Dalam laman PSSI yang dipantau ANTARA di Jakarta, Minggu, kursus tersebut dilakukan pada 23-27 Mei, dengan menunjuk Instruktur Wasit AFC Raymond Olivier sebagai pemateri, serta dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria, Wakil Ketua Komite Wasit PSSI Yoshimi Ogawa, dan Departemen Wasit PSSI Pratap Singh.
Wakil Ketua Komite Wasit PSSI Yoshimi Ogawa mengatakan PSSI menggunakan Refer System karena perwasitan merupakan salah satu elemen penting untuk mengembangkan sepak bola.
"Kami butuh sistem evaluasi yang layak (menunjang). Kami harus menyediakan sistem yang mendukung berdasarkan pada evaluasi," kata Yoshimi di sela kegiatan.
Ia membeberkan, Referee Assessor memiliki dua tugas penting, yang pertama mendampingi (wasit), mengevaluasi, keputusan yang tepat atau tidak, menilai derajat (pelanggaran) dari sebuah insiden di pertandingan mulai dari yang paling wajar hingga yang paling sulit.
Kemudian yang kedua, setelah melakukan evaluasi sistem itu harus memberikan nilai (skor) kepada setiap wasit yang dinilai.
Lebih lanjut dia membeberkan, fokus dari agenda ini adalah pengembangan para wasit.
"Karenanya, jika kami bisa menyediakan evaluasi yang layak sebagai timbal balik, maka para wasit akan semakin berkembang. Itu artinya para wasit ikut berkontribusi pada kemajuan sepak bola Indonesia," ujar dia.
Salah seorang peserta kursus, Riswanda mengatakan kegiatan ini sangat berguna baginya ke depan.
"Kursus ini bermanfaat, tentu juga dengan teman-teman penilai wasit yang lain. Saya berharap bisa menerapkan dan menggunakan sistem yang lengkap ini dengan baik, serta bisa meningkatkan kemampuan individu saya sebagai penilai wasit," kata dia.
Refer System adalah suatu sistem baru yang menyediakan/memungkinkan saran pengembangan yang jelas dan konsisten, tren dan analisis kerja, area yang berkelanjutan/tertarget untuk pelatihan dan pengembangan individu dan kelompok ofisial pertandingan secara daring.
Oleh karena itu, skema penilaiannya adalah untuk menambah nilai dari penilai wasit, mendapatkan nilai bagi ofisial pertandingan, dan memperoleh nilai untuk semua kegiatan PSSI. Manfaat dari sistem baru ini adalah menyediakan data kinerja berkualitas tinggi, membantu semua perangkat pertandingan untuk mencapai potensi maksimal mereka, dan menyediakan perangkat pengembangan pembelajaran mandiri bagi para ofisial pertandingan.
Selain itu, sistem ini juga memungkinkan pembinaan yang produktif, menerapkan skema penilaian yang berdampak untuk menambah nilai nyata, dan menyediakan data kinerja yang bermakna bagi PSSI.
Baca juga: Pelatih: Turnamen Toulon jadi uji coba berkualitas timnas U-20
Baca juga: Ketum PSSI antusias dengan program makan bergizi gratis
Pada tahap ketiga kursus tersebut, materi yang diberikan adalah menilai sebuah keputusan wasit dalam sebuah pertandingan, review serta analisa pertandingan, protokol VAR, Amandemen LOTG 2024/2025, menganalisis kinerja wasit dengan Key Match Incident (KMI), serta kompetensi teknis dan lainnya.
Refer system rencananya diimplementasikan oleh PSSI di awal musim baru kompetisi Liga 1 2024/2025.