bibit kentang unggulan sejahterakan petani

id Upland Project ,Kementan ,Kementerian Pertanian ,Petani,Kentang

bibit kentang unggulan sejahterakan petani

Dokumentasi penanaman bibit kentang unggulan milik Upland Project Kementerian Pertanian di Kabupaten Garut. ANTARA/HO-Kementan

Jakarta (ANTARA) - Upland Project besutan Kementerian Pertanian optimistis program penanaman bibit kentang unggulan yang dilaksanakan di Kampung Selecta, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, akan meningkatkan kesejahteraan petani.

Project Manajer Unit Upland Project Farakka Sari juga optimistis penanaman bibit kentang milik Upland Project dapat menjadikan Garut sebagai sentra kentang unggul yang mampu memenuhi kebutuhan kentang di Jawa Barat serta Indonesia.

Upland Project optimistis

"Kami berharap bahwa dengan penanaman ini, kami dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kentang di Garut. Kalau kuantitas dan kualitas meningkat secara otomatis dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kentang," kata Farakka dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.

Farakka mengatakan perkembangan pertanian kentang di Garut harus didorong agar berdampak positif pada peningkatan taraf hidup masyarakat, terutama para petani. Hal itu sesuai dengan harapan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, yakni pengembangan pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

"Majunya pertanian kentang di Garut akan membawa kemajuan bagi masyarakat, meningkatkan pendapatan, dan kesejahteraan petani," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Haeruman yang mengatakan bahwa kentang merupakan salah satu komoditas yang cukup menonjol dalam sektor pertanian Garut.

Produksi kentang di Kabupaten Garut pada tahun 2023 mencapai hampir 220 ribu ton dengan luas tanam sekitar 7.627 hektare. Hal ini menjadikan Garut sebagai kabupaten dengan hasil produksi kentang terbanyak di Jawa Barat yang menghasilkan 79,67 persen produksi kentang di tingkat provinsi.

"Program Upland Project telah berdampak positif terhadap peningkatan produktivitas kentang di Garut. Sebelum adanya program ini, produksi kentang hanya mencapai 18 ton per hektare, namun setelah program Upland Project diterapkan, angka tersebut meningkat menjadi 25 ton per hektare," kata Haeruman.

Haeruman menjelaskan target produksi kentang Garut mencapai 35 ton per hektare dan optimistis hal itu dapat tercapai dengan syarat petani harus tetap disiplin dan menjalankan metode-metode yang telah diajarkan.

Baca juga: Anak SYL akui usulkan nama untuk isi jabatan
Baca juga: Kementan mengajak UMKM jeli lihat peluang bisnis hilirisasi pangan


Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kerja sama dan kedisiplinan petani dalam mencapai target tersebut. Selain bantuan bibit kentang, pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga menyerahkan bantuan hibah kepada petani maupun kelompok petani di Kabupaten Garut. Hal ini merupakan bentuk dukungan dari pemerintah dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di daerah tersebut.

Melalui Upland Project dan dukungan yang terus menerus dari pemerintah, diharapkan sektor pertanian kentang di Garut akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat petani serta ekonomi daerah secara keseluruhan.

Proyek pengembangan sistem pertanian terpadu di daerah dataran tinggi atau development of integrated farming system at upland area (Upland Project) merupakan program dari Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian atas dukungan dari Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund For Agricultural Development (IFAD).