Pemkot Mataram siapkan anggaran Rp800 juta membangun bank sampah

id bank sampah,TPS,TPA,TPST,Talo,Sampah,NTB,Lombok,Mataram

Pemkot Mataram siapkan anggaran Rp800 juta membangun bank sampah

Aktivitas petugas di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) modern Sandubaya Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/Nirkomala.

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat telah menyiapkan anggaran Rp800 juta untuk pembangunan bank sampah  induk yang berlokasi di Kebon Talo Kecamatan Ampenan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram Kamis mengatakan, anggaran pembangunan bank sampah induk Rp800 juta itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK) 2024.

"Untuk pembangunannya, sekarang sedang tahap persiapan tender dan ditargetkan akhir tahun ini bisa selesai,," katanya.

Dia menjelaskan, bank sampah induk nantinya akan diintegrasikan dengan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) modern Kebon Talo, yang saat ini juga dalam tahap tender dengan anggaran Rp80 miliar.

Alasannya, karena lokasi pembangunan bank sampah induk berdekatan dengan TPST modern Kebon Talo yang akan terbangun dan menjadi kesatuan dalam proses pengolahan sampah terpadu.

"Jadi, bank sampah induk akan kita bangun terlebih dahulu di Kebon Talo, setelah itu disusul dengan pembangunan TPST modern Kebon Talo," katanya.

Denny mengatakan, dengan anggran Rp800 juta itu pembangunan bank sampah hanya untuk gedung, sedangkan sarana dan prasarana pendukung nantinya akan dianggarkan setelah pembangunan selesai.

Baca juga: BI NTB latih pokdarwis kembangkan wisata hijau dan standar sarhunta
Baca juga: Upaya pemanfaatan untuk capai target pengurangan sampah


Menurutnya, dengan keberadaan bank sampah induk nantinya bisa memaksimalkan pengelolaan sampah, karena ditargetkan bisa mengelola 100 ton sampah per hari. Dengan demikian, keberadaan bank sampah induk ini bisa memberdayakan masyarakat yang bisa memulung sampah dengan memilah sampah terlebih dahulu sebelum masuk ke mesin pemecah.

"Jadi manfaatnya itu besar untuk pemulung. Tidak seperti bank sampah yang ada hanya dengan penukaran sampah dan kebanyakan tidak berjalan optimal," katanya.