Jakarta (ANTARA) - Pengurus Indonesia untuk Kemanusiaan (IKA) Maria Anik Tunjung Wusari berharap dukungan publik yang semakin menguat terhadap keberadaan Pundi Perempuan agar nantinya tidak lagi tergantung pada donatur.
"Kita tuh sebenarnya punya mimpi ya, bahwa semakin banyak orang mendukung Pundi Perempuan, sehingga enggak bergantung lagi pada donatur," kata Maria Anik Tunjung Wusari dalam siaran langsung media sosial yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Anggota Komnas Perempuan Veryanto Sitohang menambahkan, kerja sama Komnas Perempuan dengan IKA dimulai sejak mengelola Pundi Perempuan pada 2003. Keberadaan Pundi Perempuan penting karena dalam menangani kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan membutuhkan biaya, mulai dari biaya visum, biaya transportasi korban dan pendamping, hingga biaya untuk mengakses pemulihan.
"Sementara lembaga layanan itu memiliki keterbatasan sumber daya, mereka tidak punya uang, kadang harus rogoh kantong pribadi untuk membiayai kebutuhan korban apalagi kalau korbannya dititipkan di rumah aman ya, biaya hidupnya sehari-hari itu kan membutuhkan anggaran," kata Veryanto Sitohang.
Untuk itu, kemudian Pundi Perempuan digagas oleh Komnas Perempuan pada tahun 2001, dan mulai tahun 2003 dikelola Komnas Perempuan bersama IKA. Setiap tahun, IKA dan Komnas Perempuan membuka akses dana Pundi Perempuan melalui pemberian hibah dana melalui proposal terbuka. Organisasi/komunitas bisa memasukkan proposal ke Pundi Perempuan.
Baca juga: Komnas terima aduan 308 kekerasan berbasis gender
Baca juga: Pemerintah didesak segera ratifikasi OPCAT
Penerimaan proposal ini akan diumumkan melalui situs IKA dan sosial media.
Dana hasil penggalangan Pundi Perempuan selanjutnya digunakan untuk mendukung lembaga pengada layanan yang membantu perempuan dan anak korban kekerasan, perempuan pekerja kemanusiaan, dan komunitas/organisasi perempuan di Indonesia.
Berita Terkait
Komnas ingatkan perempuan tetap kritis "princess treatment"
Senin, 2 Desember 2024 21:05
Komnas suarakan penghapusan kekerasan terhadap perempuan
Minggu, 1 Desember 2024 8:00
Penting peran pimpinan kampus lindungi Satgas PPKS
Sabtu, 23 November 2024 6:22
Penting budayawan turut edukasi pencegahan kekerasan
Jumat, 22 November 2024 4:41
Komnas Perempuan nilai pelaksanaan konvensi menentang penyiksaan masih stagnan
Rabu, 20 November 2024 4:44
Komnas Perempuan Kampanyekan JITU di Pilkada Serentak
Sabtu, 16 November 2024 5:34
Sexual violence task force needs capacity building: Commission
Selasa, 12 November 2024 4:50
Perlunya penguatan kapasitas Satgas PPKS
Senin, 11 November 2024 19:47