BI NTT lakukan edukasi CBP rupiah di perbatasan Indonesia-Timor Leste

id NTT,CBP Rupiah di perbatasan,Kota Kupang,BI NTT

BI NTT lakukan edukasi CBP rupiah di perbatasan Indonesia-Timor Leste

Edukasi cinta bangga paham  (CBP) rupiah di Kota Atambua. ANTARA/Ho-BI NTT.

Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Timur menggelar edukasi cinta bangga paham (CBP) rupiah di Kota Atambua, Kabupaten Belu yang merupakan wilayah perbatasan antara Indonesia-Timor Leste.

Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah NTT Didiet Aditya Budi Prabowo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Gerakan Rupiah Berdaulat di Daerah Perbatasan Negeri (GARUDA SAKTI) .

“Jadi kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan gerakan rupiah berdaulat di daerah perbatasan negeri dan kegiatan itu berlangsung hingga 10 Agustus 2024," katanya..

Dia menjelaskan bahwa GARUDA SAKTI Atambua 2024 merupakan sinergi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT dan Pemerintah Daerah kabupaten Belu dalam rangka memeriahkan HUT RI yang Ke-79.

Selain edukasi cinta bangga rupiah, pihaknya juga memperkenalkan sistem pembayaran digital kepada Masyarakat di Kecamatan Atambua berlokasi di Gedung Romei Theater Atambua dengan jumlah peserta sebanyak 300 orang.

Didiet mengatakan bahwa kegiatan edukasi ini diharapkan dapat memberikan literasi CBP Rupiah dan QRIS kepada seluruh lapisan masyarakat juga dibekali dengan info terkait Rupiah , ciri keaslian uang dan paham bertransaksi menggunakan QRIS.

Baca juga: OJK luncurkan Program Ekosistem Keuangan Inklusif
Baca juga: President Jokowi reminds Bank Indonesia, OJK to have data backups


Selain edukasi, ada juga Experience QRIS yang menambah semangat masyarakat dalam kegiatan tersebut, dimana dengan hanya membayar Rp79, menggunakan QRIS peserta sudah bisa membawa pulang sembako berupa minyak goreng 1 liter.

Camat Kota Atambua, Yohanes Moruk pada kesempatan tersebut berharap agar seluruh masyarakat yang mengikuti kegiatan ini dapat mengaplikasikan edukasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari mulai dari merawat Rupiah, menjaga diri dari Kejahatan Uang Palsu serta menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan rupiah di daerah perbatasan.