Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gempa tektonik yang mengguncang Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dipicu oleh adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia.
"Gempa ini berjenis gempa bumi menengah dengan mekanisme pergerakan turun atau normal fault," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Sabtu.
Meski demikian, ia memastikan bahwa gempa yang memiliki parameter terkini berkekuatan 5,1 magnitudo tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Sebelumnya, pada Jumat (9/8) malam pukul 23:40 WIB BMKG melaporkan telah terdeteksi getaran gempa 5,7 magnitudo di wilayah Sumba Timur.
Gempa tersebut terletak di laut dengan koordinat 9,45° LS; 120,57° BT, berjarak 47 kilometer arah Timur Laut Waingapu, Sumba Timur, NTT pada kedalaman 72 kilometer. Gempa bumi ini selanjutnya dilaporkan berdampak dan dirasakan beberapa saat di daerah Waingapu dengan skala intensitas II-III MMI.
Baca juga: Info BMKG hari Jumat prakirakan Jaksel dan Jaktim hujan
Baca juga: BMKG prakirakan cuaca hujan dan berawan di Indonesia
Sampai dengan Sabtu dini ini BMKG memastikan tidak ada gempa susulan, dan juga tidak ada dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi itu. BMKG mengimbau masyarakat supaya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sampai hasil analisa peristiwa menyeluruh oleh tim BMKG.
Hasil analisa tersebut biasa didapatkan masyarakat dengan cara mengakses aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Berita Terkait
Info BMKG: Hujan mengguyur Jakarta Sabtu malam nanti
Sabtu, 16 November 2024 6:15
Waspada!! Gelombang tinggi lebih dari dua meter di perairan selatan NTB
Jumat, 15 November 2024 16:39
Deklarasi Aceh tegaskan komitmen bersama mitigasi tsunami
Kamis, 14 November 2024 20:17
Pulau Lombok telah bersih dari debu vulkanik Gunung Lewotobi
Kamis, 14 November 2024 13:11
BMKG forecasts coastal flooding due to supermoon
Kamis, 14 November 2024 6:26
Awas!! Fenomena supermoon 16 November 2024 picu terjadi banjir rob
Rabu, 13 November 2024 15:11
BMKG: Hanya angin yang mampu kurangi partikel debu vulkanik
Rabu, 13 November 2024 14:29
Debu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki sampai ke Pulau Lombok
Rabu, 13 November 2024 14:28