Luhut ajak kader Golkar kompak usai Bahlil terpilih ketum

id luhut binsar pandjaitan,bahlil ketum golkar,munas partai golkar,bahlil lahadalia,ketum golkar baru

Luhut ajak kader Golkar kompak usai Bahlil terpilih ketum

Tangkapan layar- Rekaman video Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan merespons hasil Munas XI Partai Golkar. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan mengajak seluruh kader Partai Golkar untuk kompak setelah Bahlil Lahadalia disetujui menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar yang baru.

Dia mengatakan dalam pencalonan Bahlil sebelumnya, wajar jika ada pro dan kontra. Namun pro dan kontra itu menurutnya perlu disudahi dan semua kader Golkar perlu menjadi satu untuk mendukung Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu.

"Dan kita sekarang fokus untuk menatap Pilkada yang akan segera kita hadapi pada bulan November," kata Luhut dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurutnya Pilkada 2024 yang akan segera berlangsung merupakan pertarungan politik yang besar. Pasanya, ajang politik itu menurutnya akan menentukan masa depan partai berlambang pohon beringin itu.

"Jadi kita semua harus fokus ke sana, kalau tidak kompak maka tentu hasilnya tidak akan bagus," kata dia.

Baca juga: Bahlil tegaskan tak ada rencana jadikan Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina Golkar
Baca juga: Bahlil cek putusan MK guna tentukan langkah Partai Golkar


Untuk itu, dia pun menyerukan agar seluruh kader merapatkan barisan demi memenangkan Partai Golkar di setiap daerah. Sebelumnya, Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu, menyetujui Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar periode 2024-2029 setelah berbagai Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat 1 dan tingkat 2 menyampaikan dukungannya.

Bahlil sebelumnya telah disepakati untuk menjadi calon tunggal ketua umum atau ketua formatur. Dia pun sebelumnya telah lolos pendaftaran dan menyisihkan Ridwan Hisjam yang tidak lolos karena tak memenuhi persyaratan.