Dua orang hilang setelah "speed boat" berpenumpang 20 orang kecelakaan

id Kecelakaan Pelayaran,Pantai Semara,Sumbawa

Dua orang hilang setelah "speed boat" berpenumpang 20 orang kecelakaan

Tim SAR gabungan bersama warga melakukan pencarian dua warga hilang di perairan Pantai Semara, Labangka, Kabupaten Sumbawa, NTB. (Foto Antaranews NTB/ist)

Kami menerima informasi dari Camat Labangka Rahmat, telah terjadi kecelakaan pelayaran di perairan Pantai Semara
Mataram (Antaranews NTB) - Sebanyak dua warga Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, bernama Ainun (30) dan Kipil (45), dilaporkan hilang dalam kecelakaan speed boat berpenumpang 20 orang di perairan Pantai Semara, Desa Sukamulya, Kecamatan Labangka, Jumat, sekitar pukul 08.00 WITA.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram I Nyoman Sidakarya di Mataram, Jumat, membenarkan adanya kecelakaan pelayaran tersebut berdasarkan laporan yang diterima dari masyarakat.

"Kami menerima informasi dari Camat Labangka Rahmat, telah terjadi kecelakaan pelayaran di perairan Pantai Semara yang mengakibatkan hilangnya dua orang warga saat melaut," katanya.

Informasi yang diperoleh, peristiwa kecelakaan pelayaran tersebut berawal ketika 20 warga pergi melaut untuk mencari ikan menggunakan satu unit speed boat menggunakan mesin 15 PK pada pukul 05.00 WITA.

Setelah berada di tengah laut, puluhan warga tersebut memutuskan kembali ke daratan karena cuaca buruk sekitar pukul 08.00 WITA. Namun belum tiba di pinggir pantai, tiba-tiba speed boat yang terbuat dari fiber tersebut patah dan penumpangnya tercebur ke dalam air. Beberapa warga berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang hingga pinggir pantai, namun dua orang hilang terbawa arus laut.

Kedua korban berjenis kelamin laki-laki tersebut berasal dari Gubuk Baru, RT02, Dusun Mekar Jaya, Desa Suka Mulya, Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa.

Sidakarya mengatakan Tim Pos Pencarian dan Pertolongan Sumbawa sudah berangkat menuju lokasi kejadian dengan membawa satu mobil pertolongan dan satu perahu karet bermesin, serta peralatan SAR air.

Tim tersebut juga sudah berkoordinasi dengan potensi SAR lainnya di sekitar lokasi kejadian, baik dari unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, anggota TNI Angkatan Darat, unsur kepolisian, maupun warga setempat.

Setelah berkordinasi, kata dia, tim SAR gabungan langsung melaksanakan upaya pencarian dengan menyisir perairan Pantai Semara.

Namun, upaya pencarian terkendala tingginya gelombang laut yang mencapai 4-5 meter disertai angin berkecepatan 10-20 knots.

"Kondisi cuara buruk tersebut tidak memungkinkan untuk menggerakkan perahu karet bermesin" ujarnya. (*)