Lifter Rifqy teruskan jejak ayahnya di olahraga angkat besi

id pon aceh-sumut 2024,angkat besi,muhammad rifqy ramadhan

Lifter Rifqy teruskan jejak ayahnya di olahraga angkat besi

Lifter Jambi Muhammad Rifqy Ramadhan berpose setelah memenangi medali emas angkat besi kelas 109 kilogram putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 di GOR Seramoe, Banda Aceh, Selasa (10/9/2024). (ANTARA/RAUF ADIPATI)

Banda Aceh (ANTARA) - Lifter Jambi Muhammad Rifqy Ramadhan yang baru memenangi pertandingan angkat besi kelas 109 kilogram putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, meneruskan jejak ayahnya untuk berprestasi di olahraga angkat besi, meski awalnya sempat malas berlatih.

Orang tua Rifqy adalah mantan lifter nasional Sugiono Katijo. Sugiono tercatat pernah mengikuti Olimpiade Barcelona 1992 pada kelas di bawah 60 kilogram putra.

“Kalau saya sih sebenarnya dari kecil, tapi aktifnya itu semenjak kelas 3 SMP, soalnya orang tua saya kan mantan atlet (Sugiono) Olimpiade Barcelona. Makanya dari kecil, awalnya saya gak mau ikutan angkat besi, akhirnya dipaksa-paksa dan mau,” kata Rifqy kepada Antara di GOR Seramoe, Banda Aceh, Selasa.

Rifqy sebelumnya memenangi medali emas pada PON Papua 2021 di kelas yang sama. Ia pun kini berpendapat bahwa mempertahankan prestasi lebih sulit ketimbang meraihnya.

“Ya alhamdulillah senang banget yang jelas lah, apalagi ini jerih payah saya untuk mempertahankan ternyata lebih sulit, sangat senang,” tutur pria kelahiran 1998 itu.

Rifqy bukan lifter Jambi pertama yang menyumbang medali emas pada PON Aceh-Sumut 2024. Sebelumnya, atlet pelatnas Juliana Klarisa telah lebih dahulu mendapatkan medali emas dari kelas 55 kilogram putri, pada Kamis (4/9) lalu.

Ia menyadari bahwa terdapat perbedaan antara dirinya yang merupakan atlet daerah dengan Juliana yang merupakan atlet nasional. Meski demikian, beberapa perbedaan yang ada tidak menyurutkan semangatnya untuk berlatih keras.

“Yang jelas beda ya, kalau Klarisa sama saya beda, dia pelatnas, sedangkan saya pelatda. Jadi persiapan dia mungkin lebih matang, kalau saya kan memang di daerah. Tapi alhamdulillah saya di Jambi tidak ada kendala (selama persiapan),” kata Rifqy.

“Kalau misalkan uang saku ya sama saja, mungkin persiapan dan beban pikirannya gak ada kali ya. Kalau saya masih mikirin kerja dan lain sebagainya. Kalau pelatnas dia makan, tidur, latihan, makan, tidur, latihan, dapat gaji,” guraunya.

Baca juga: Lifter Firda atasi rasa was-was rebut medali emas pertamanya
Baca juga: Lifter Dewani sempat didera kecemasan sebelum akhirnya meraih medali emas


Prestasi Rifqy dan ayahnya untuk mengharumkan Jambi melalui olahraga angkat besi, diharapkan Rifqy dapat memotivasi semakin banyak anak muda di provinsi tersebut untuk menekuni olahraga yang satu ini.

“Ya mungkin dari sekarang banyak dari junior-junior saya yang kecil-kecil, mulai dari kelas 3 SD, kelas 5 SD, sudah mulai latihan di gedung kami (Gedung PABSI Jambi). Jadi potensi untuk ke depannya, mungkin bisa lebih bagus lagi,” ujarnya.