Pj Bupati: Angka kemiskinan di Lombok Timur menurun

id Pemkab Lombok Timur ,NTB ,Angka kemiskinan ,2023,2024

Pj Bupati: Angka kemiskinan di Lombok Timur menurun

Foto bersama PJ Bupati Kabupaten Lombok Timur, HM Juaini Taofik (tengah) bersama pejabat Kemendagri usai rapat evaluasi kinerja triwulan IV 2024 di Jakarta, Jumat (13/09/2024). ANTARA/HO-Humas Pemkab Lombok Timur

Mataram (ANTARA) - Penjabat Bupati Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), HM Juaini Taofik mengatakan angka kemiskinan di daerahnya terus mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pemerintah daerah berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi 14,51 persen di 2024 dari posisi 15,63 persen pada 2023," kata HM Juaini Taofik melalui keterangan tertulisnya di Mataram, Jumat.

Hal itu disampaikannya pada rapat evaluasi kinerja triwulan IV bersama evaluator dari Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) di Jakarta.

"Capaian ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah," katanya.

Baca juga: Kemiskinan di Lombok Timur menurun

Salah satu upaya yang dilaksanakan pemerintah daerah seperti bantuan iuran jaminan sosial ketenagakerjaan kepada pekerja rentan 17.195 orang petani tembakau dengan dana mencapai lebih dari Rp1,4 miliar.

"Kemudian bantuan pelayanan air bersih melalui SPAM pantai selatan yang mengaliri 1.660 saluran rumah (SR) bagi tiga desa di Kecamatan Jerowaru," katanya.

Dalam kesempatan itu, Penjabat Bupati mengatakan pemerintah daerah pada triwulan IV berhasil menstabilkan harga pangan sebagai upaya pengendalian inflasi daerah. Capaian tersebut terlihat dengan keberhasilan pemda mengendalikan sejumlah komoditas penyumbang inflasi sepanjang Juli-September seperti cabai rawit, bawang putih, dan ayam broiler.

"Hal tersebut berdampak terhadap Indeks Perkembangan Harga (IPH) Lombok Timur yang tidak pernah melampaui 1,36 dan turun hingga 4,61 pada pekan ke-dua September," katanya.

Tidak hanya itu, penurunan angka stunting yang menjadi fokus utama pemerintah terus menunjukkan perbaikan. Berdasarkan elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) stunting di Lombok Timur mengalami penurunan hingga 15,67 persen dari 16,18 persen.

Selain itu, salah satu keberhasilan yang dicapai yakni Lombok Timur adalah mendapatkan penghargaan untuk salah satu desa dengan kinerja baik dalam penurunan stunting tahun 2024 tingkat nasional yang diraih oleh Desa Setanggor Selatan.

"Keberhasilan tersebut tidak lepas dari adanya kerja sama sinergi dan kolaborasi yang kuat khusus antar-OPD serta komponen terkait lainnya," katanya.