Wisata religi beri wisatawan pengalaman spiritual

id BPOLBF, pariwisata religi, Katolik, Pulau Flores, pariwisata, Flores, NTT

Wisata religi beri wisatawan pengalaman spiritual

Foto bersama dalam diskusi lanjutan terkait pengembangan wisata religi Katolik oleh BPOLBF bersama Keuskupan Agung Ende dan Dinas Pariwisata Kabupaten Ende. ANTARA/HO-Divisi Komunikasi Publik BPOLBF

Labuan Bajo (ANTARA) - Pelaksana Tugas Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh mengatakan destinasi wisata religi di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) memberi pengalaman spiritual kepada para wisatawan yang berkunjung.
"Ketika pengunjung menikmati Flores, mereka juga mendapatkan satu nilai baru, di mana ada pengalaman spiritual yang apabila dapat kita kembangkan bersama-sama tentu akan memberikan kesan yang kuat, dan pada saat bersamaan secara ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan juga memberi manfaat," katanya dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Jumat.
 
Frans Teguh menyampaikan hal itu dalam diskusi lanjutan terkait pengembangan destinasi wisata religi Katolik bersama Keuskupan Agung Ende dan Dinas Pariwisata Kabupaten Ende.
 
Ia menjelaskan indikator yang dapat digunakan untuk melihat kesuksesan pengembangan pariwisata berbasis religi tidak terlepas dari pendekatan holistik.
 
"Jadi tidak hanya sisi ekonomi, tapi bagaimana nilai spiritualitas umat menjadi lebih bergelora," katanya.
 
Sebelumnya, BPOLBF bersama empat keuskupan dan delapan dinas pariwisata di Pulau Flores pada 27 September 2024 telah meluncurkan "travel pattern" atau peta perjalanan wisata religi Katolik di Pulau Flores.
 
Uskup Keuskupan Agung Ende Mgr Paulus Budi Kleden SVD menyampaikan, kolaborasi dalam pembuatan "travel pattern" itu telah memberikan sudut pandang baru dalam mengembangkan budaya religi yang dimiliki umat di Flores.

Baca juga: Wae Rebo NTT ditetapkan sebagai desa tercantik kedua di dunia
 
Ia menilai peta perjalanan wisata religi Katolik di Pulau Flores menjadi sarana untuk berbagi informasi tentang kebudayaan religi yang dimiliki masyarakat Flores dan memberikan manfaat ekonomi.
 
"Kalau kita bisa merancang narasi dengan baik, itu akan menjadi salah satu peluang bagi kita, tidak hanya karena peningkatan ekonomi, tetapi yang paling penting bagi kita adalah berbagi kebudayaan religi kita," katanya.

Baca juga: Mabar sebut Jalur Pesona Indonesia angkat potensi daerah

Setidaknya terdapat 15 daya tarik wisata rohani yang masuk dalam wilayah Keuskupan Agung Ende yang meliputi tiga kabupaten, yaitu Nagekeo, Ngada dan Ende.
 
Daya tarik wisata rohani tersebut di antaranya Rumah Retret Sabda Allah Boanio Nagekeo, Biara Susteran Karmel Bajawa, Rumah Retret Kemah Tabor Mataloko, Seminari Yohanes Berkhmans Todabelu Mataloko, Taman Ziarah Patung Bunda Maria Ratu Semesta Alam Wolowio, Taman Ziarah Santa Maria Fatima Mengeruda Soa, Gereja MBC Bajawa, Rumah Retret Sang Timur Bejo, Taman KErahiman Lengkosambi, Rumah Bina Kerahiman Ilahi Ende, Gereja Katedral Ende, Gereja Santa Maria Immaculata Jopu, Taman Dia Santi Yosef Frainademetz Ende, Biara Santo Yoseph Ende, dan Taman Ziarah Maria Lourdes Detusoko.